Pemberian vaksin covid-19 dosis kedua kepada Jokowi dilaksanakan hari ini di halaman Istana Kepresidenan Jakarta. Namun, kenapa vaksinasi dosis kedua harus dilakukan?
Vaksinasi Covid-19 harus dilakukan dua kali
Kenapa suntikan vaksin covid-19 harus dilakukan dua kali? mungkin pertanyaan yang juga masih ditanyakan masyarakat.
Menjawab pertanyaan tersebut, juru bicara vaksinasi covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro memberi penjelasan di awal acara vaksinasi pada Presiden Joko Widodo. Menurutnya vaksinasi dosis kedua bertujuan untuk memperkuat antibodi tubuh yang sudah terbentuk sebelumnya.
Baca juga: Daftar Nama Tokoh yang Ikut Vaksin Covid-19 Kedua Bareng Jokowi
Sebelumnya pada Rabu 13 Januari 2021 telah diberikan vaksinasi covid-19 dosis pertama kepada Presiden Joko Widodo. Setelah 14 hari dari suntikan vaksinasi pertama tersebut hari ini diberikan suntikan vaksinasi dosis kedua.
Menurut penjelasan dokter Reisa Broto Asmoro bahwa suntikan vaksin yang pertama bertujuan untuk memasukkan kandungan vaksin ke dalam tubuh sistem kekebalan tubuh. Hal ini bertujuan untuk memicu kekebalan tubuh.
Setelah 14 hari dari suntikan vaksin covid-19 dosis pertama, dilakukan suntikan vaksin kedua. Tujuan suntikan vaksin covid-19 yang kedua adalah untuk memperkuat respon kekebalan tubuh yang telah terbentuk sebelumnya.
Jadi dua suntikan vaksin covid-19 ini akan memicu respon antibodi atau sistem kekebalan tubuh yang lebih optimal dan efektif untuk hari-hari ke depan dalam melawan virus covid-19. Saat kekebalan tubuh baik maka potensi penularan bisa ditekan.
Namun sebagai catatan, sistem kekebalan tubuh yang dirangsang oleh dua suntikan vaksin covid-19 baru akan terbentuk setelah 14 hingga 28 hari setelah suntikan kedua dilakukan.
Baca juga: Fakta Angel Sepang Wanita Selingkuhan Wakil Ketua DPRD Sulut, Ternyata Masih Berusia 18 Tahun
Penjelasan pakar vaksin
Suntikan dosis kedua penting dilakukan dan tidak boleh ditunda sebab bisa berakibat fatal. Pakar vaksin dari ichn School of Medicine di New York Florian Krammer dalam sebuah konferensi pers Science Media Center (SCMC) menerangkan bahwa lambat memberi vaksin dosis kedua bisa memicu laju mutasi virus dalam tubuh.
Menurut Krammer laju mutasi virus dalam tubuh tersebut yerjadi diakibatkan oleh infeksi tanpa gejala atau asimptomatik. Hal tersebut bisa memicu mutasi virus Covid-19 jenis baru yang lebih kuat dalam menembus pertahanan kekebalan tubuh. Jika hal ini terjadi maka bisa menjadi ancaman bagi masyarakat golabl.