Faktor yang menyebabkan banyaknya bencana di Indonesia menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG.
Seperti sudah diketahui bersama, Indonesia di awal tahun 2021 sudah banyak bencana yang menyapa. Bencana tersebut mulai dari bencana tanah longsor di Sumedang hingga bencana banjir bandang yang terjadi di Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Daftar Janji Komjen Listyo Sigit Prabowo yang Tak Banyak Diketahui Publik
Dalam hal ini, BMKG yang diwakili oleh Kepala BMKG, Dwikora Karnawati mengatakan banyaknya bencana di Indonesia di awal tahun 2021 dipengaruhi oleh tingkat curah hujan dan fenomena La Nina yang dianggap sebagai salah satu penyebab banyaknya bencana banjir hingga tanah longsor.
Menurut BMKG, fenomena La Nina ini pertama kali diketahui dari pengamatan yang dilakukan pada suhu muka air di Samudera Pasifik pada Agustus-September 2020 yang semakin dingin.
Padahal, biasanya suhu muka air laut di hampir semua kepulauan di Indonesia adalah hangat.
Akibat dari La Nina ini yang membuat curah hujan di Indonesia meningkat pada awal tahun 2021 dan menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Mengenal 21 Januari sebagai Hari Peluk Nasional
La Nina juga membuat puncak curah hujan yang harusnya terjadi pada November 2020 tidak merata.
Fenomena La Nina juga diperparah oleh angin monsun Asia yang membuat curah hujan di beberapa daerah di Indonesia meningkat.
Terakhir, BMKG juga menyebut ada dua fenomena dari luar negeri yang menyebabkan curah hujan di Indonesia semakin deras. yaitu, fenomena Madden-Julian oscillation dan fenomena seruak udara dingin yang berasal Tibet dan masuk dari Sumatera ke Jawa bagian barat.
