Tagar #HoaxVaksin duduki trending Twitter. Setelah ditelaah ternyata isinya adalah edukasi kepada masyarakat tentang sederet hoax soal vaksin.
Setelah ditelusuri tim correcto.id tagar tersebut ternyata memuat sejumlah informasi yang membantah berbagai hoax vaksin Covid-19 di masyarakat. Tagar #HoaxVaksin memberbakan fakta terkait vaksin Covid-19 yang sebenarnya.
Baca juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Brigjen Ida Utari, Polwan Viral yang Dampingi Calon Kapolri
Sederet hoax vaksin Covid-19 dan bantahannya
Salah satu kabar atau hoax vaksin yang beredar adalah Presiden Joko Widodo disebut kejang-kejang pasca disuntik vaksin Covid-19.
Ternyata hal tersebut hoax dan murni berita bohong. Setelah disuntik vaksin Covid-19 Presiden Jokowi tetap beraktivitas seperti biasa.
Hoax vaksin selanjutnya adalah diisukan bahwa vaksin Sinovac asal China mengandung sel kera hijau afrika. Ternyata hal tersebut juga bohong. Karena yang benar adalah Vaksin terjamin secara mutu dan aman untuk manusia.
Kabar bohong lainnya menyebutkan bahwa penerima vaksin Covid-19 Sinovac yang paling pertama meninggal dunia. Ternyata kabar tersebut terindikasi hoax karena tidak bisa dibuktikan dengan data yang benar.
Hoax vaksin yang beredar di masyarakat juga menyebutkan bahwa mereka yang menolak disuntik vaksin akan diblokir ATM, rekening bank hingga nomor HP. Hal tersebut hoax dan dibantah langsung oleh pemerintah.
Siti Nadia Tarmizi, Juru bicara vaksinasi menegaskan bahwa tidak ada sanksi seperti yang disebut, pembekuan ATM, rekening dan HP jika menolak suntik vaksin.
Baca juga: Sosok Maggha Karaneya, Wanita yang Dijuluki Hati Malaikat Karena Rawat Bayi-bayi Terlantar
Ada juga yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 Sinovac memuat chip yang berfungsi melacak keberadaan manusia yang telah disuntik. Hal tersebut adalah hoax.
Prof Wiku selaku Jubir Satgas menegaskan bahwa yang ada adalah barcode di botol vaksin. Hal tersebut berfungsi untuk melacak pendistribusian vaksin, bukan ada chip untuk melacak manusia.
Dan masih banyak lagi deretan hoax yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya adalah ribuan santri yang terkapar setelah disuntik vaksin, dan lain sebagainya yang patut diwaspadai oleh masyarakat karena bisa saja menyesatkan.