Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan kepualuan Seribu setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta, 9 Januari 2021 ternyata sudah berusia 26 tahun. Parahnya, ternyata di Indonesia tidak memiliki batasan umur sebuah pesawat untuk beroperasi.
Pesawat ini pertama kali beroperasi pada 31 Mei 1994. Kini usia pesawat tersebut mencapai 26 tahun.
Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJY 182 menggunakan pesawat Boeing 737-500. Pesawat teregistrasi dengan kode PK-CLC.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Agama Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Mantan TNI
Pesawat ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, yaitu perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Prancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.
Pesawat tersebut dikirim Boeing ke pemilik pertamanya yakni Continental Air Lines (Amerika Serikat) pada 31 Mei 1994. Continental Air Lines memiliki pesawat tersebut sampai 2010, di mana pada tahun tersebut kepemilikannya berpindah ke United Airlines.
Sriwijaya Air mulai memiliki pesawat tersebut pada 15 Mei 2012.
Pesawat jenis ini belum masuk keluarga Boeing next generation alias masih dari keluarga Boeing klasik. Namun, kondisi pesawat masih sangat layak dan dipakai oleh banyak maskapai hingga hari ini.
Baca Juga: Denjaka dan Kopaska Turun Tangan Cari Badan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan RepubliK Indonesia Kepmenhub No. 115/2020 tentang Batas Usia Pesawat Udara yang Digunakan untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga, Sriwijaya SJ182 lebih tua enam tahun dari batasan Kemenhub. Kemenhub mengatur batas usia pesawat yang didaftarkan dan dioperasikan pertama kali di wilayah Indonesia dengan ketentuan pesawat terbang kategori transportasi untuk angkutan penumpang paling tinggi berusia 20 tahun. Aturan sebelumnya batas maksimalnya berusia 15 tahun.
Pesawat terbang pertama kali digunakan dan dioperasikan bukan untuk angkutan udara penumpang usia maksimalnya 25 tahun, sama seperti aturan sebelumnya. Kemudian, kategori transportasi dan selain transportasi untuk khusus kargo batas usia pesawat disesuaikan dengan penggunaan pesawat udara (flight hour) dan atau flight cycle pesawat udara sesuai ketentuan pabrikan.
Sekedar informasi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat tersebut mengangkut total 62 orang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru. Sebanyak 50 penumpang tersebut terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB. Pesawat itu dinyatakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB, mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca. Berdasarkan data manifes pesawat itu membawa 50 penumpang dan 12 kru.
Terbaru, TNI AL akan mengerahkan personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pernyataan ini datang dari Panglima Komando Armada I Rasyid Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacong yang dalam kesempatan itu juga mengungkapkan, pihaknya mengerahkan sebanyak 10 KRI yang bergerak pada Sabtu 9 Januari 2021 malam.