Pendukung Presiden Donald Trump menggila dan membuat kericuhan di di depan Gedung Kongres Amerika Serikat (AS) atau Capitol. Akibatnya, Kongres AS menunda hasil Pilpres 2020.
Massa pendukung Trump mencoba menerobos Capitol Hill, sehingga membuat sidang Kongres AS ditunda. Ini bentuk protes pendukung Trump yang kalah dalam Pilpres AS. Menurut laporan Reuters, Kamis 7 Januari 2021.
Terpisah, dilansir dari VOA, Presiden terpilih Joe Biden mengkritik tindakan pendukung Trump yang menyerbu Capitol Hill, menghancurkan jendela, menduduki kantor, menyerbu Kongres dan mengancam keselamatan pejabat terpilih.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemimpin Dunia yang Kecam Kericuhan Pendukung Trump di Capitol AS
Sebelumnya, para pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerbu gedung US Capitol untuk membatalkan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS baru. Bahkan, pihak militer turun tangan.
Aksi pendudukan oleh para pendukung Trump itu untuk membatalkan hasil pemilu 3 November yang dimenangkan secara sah oleh Joe Biden.
Baca Juga: Kondisi Terkini Kericuhan di AS, Pendukung Trump Duduki Capitol hingga Pihak Militer Turun Tangan
Pemerintah AS telah memutuskan untuk mengirim pasukan semi militer Garda Nasional ke Ibukota Washington DC dan negara bagian tetangga. Ini terjadi setelah pengunjuk rasa yang mendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol Hill AS pada Rabu 6 Januari 2021 waktu setempat.