Para pemimpin dunia turut mengecam kericuhan pendukung Donald Trump di depan Gedung Kongres Amerika Serikat (AS) atau Capitol.
Seperti Inggris dan Australia yang menyerukan peralihan kekuasaan secara damai dan menyebut tindakan para pengunjuk rasa sebagai serangan terhadap demokrasi.
"Adegan memalukan di Kongres AS," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson setelah pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung, dilansir Bloomberg, Kamis 7 Januari 2021.
Baca Juga: Kondisi Terkini Kericuhan di AS, Pendukung Trump Duduki Capitol hingga Pihak Militer Turun Tangan
Perdana Menteri Australia Scott Morrison, menyebut adegan itu sangat menyedihkan.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dalam sebuah wawancara radio bahwa pemerintahnya prihatin akan kondisi itu.
Komentar kedua perdana menteri ini sebagai respon dari Presiden AS terpilih, Joe Biden berpidato kemarin untuk menyerukan warga AS agar memikirkan respons dunia ketika terjadi kerusuhan di negara demokrasi terbesar itu.
Sebelumnya, para pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerbu gedung US Capitol untuk membatalkan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS baru. Bahkan, pihak militer turun tangan.
Baca Juga: Daftar Lengkap 30 Hujan Meteor yang Akan Menyapa Sepanjang 2021
Aksi pendudukan oleh para pendukung Trump itu untuk membatalkan hasil pemilu 3 November yang dimenangkan secara sah oleh Joe Biden.
Pemerintah AS telah memutuskan untuk mengirim pasukan semi militer Garda Nasional ke Ibukota Washington DC dan negara bagian tetangga. Ini terjadi setelah pengunjuk rasa yang mendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol Hill AS pada Rabu 6 Januari 2021 waktu setempat.