Jelang libur akhir tahun 2020, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah.
"Saya mengimbau masyarakat, jika perjalanan tidak mendesak diharapkan tidak melakukannya," ujar Wiku.
Di Indonesia sendiri, kata Wiku, terdapat kelompok yang memiliki risiko tertinggi terpapar Covid-19. Mereka adalah masyarakat yang memilih mobilitas penerbangan dengan transit, kapal atau perahu, dan yang berinteraksi dengan orang dari beragam sumber di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk dan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan yang rendah.
Baca Juga: Wejengan Luhut untuk Menparekraf Sandiaga saat Bertemu di Bali. Isinya Bikin Kaget
Kemudian, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 itu melanjutkan, ada juga dua kelompok lain berdasarkan risiko jenis mobilitas dan kegiatan. Yang pertama, kondisi lebih tinggi berisiko, yaitu mereka yang bermobilitas dengan kendaraan pribadi bersama bukan anggota keluarga, dengan kereta atau bus jarak jauh; juga berinteraksi dengan orang yang bukan keluarga inti di ruang tertutup dengan sebagian besar mematuhi 3M.
Orang dengan mobilitas dengan risiko terendah, yakni beraktivitas di rumah dan hanya berinteraksi dengan keluarga inti. Selain itu, melakukan perjalanan singkat dengan kendaraan pribadi bersama keluarga, tanpa pemberhentian selama perjalanan.
Baca Juga: Lagu Indonesia Raya Diparodikan, Netizen Sebut Tanda-tanda Akhir Tahun
Terakhir, Wiku meminta masyarakat bijaksana mempertimbangkan kepentingan pergi dan dengan sadar meminimalisasi mobilitas. Ia menyinggung studi Yilmazkuday pada 2020 yang menunjukkan bahwa dengan pengurangan kunjungan ke area publik sebesar 1 persen, sudah mengurangi puluhan kasus dan kematian akibat Covid-19 per minggu.