Cerita Misteri Ritual Bedekeh, Konon Dapat Menyembuhkan Penyakit di Rupat

Cerita Misteri Ritual Bedekeh, Konon Dapat Menyembuhkan Penyakit di Rupat

Ekel Suranta Sembiring
2020-12-10 19:14:18
Cerita Misteri Ritual Bedekeh, Konon Dapat Menyembuhkan Penyakit di Rupat
Ilustrasi Ritual Bedekeh (foto: Istimewa)

Sebuah pulau di Provinsi Riau bernama Pulau Rupat memiliki cerita misteri tentang penyembuhan penyakit secara tradisional, yakni Tradisi Bedekeh.

Diketahui, Pulau Rupat menyimpan salah satu keunikan budaya lewat Suku Akit yang banyak ditemui di Kecamatan Rupat Utara. Mereka pribadi juga disebut sebagai suku pertama yang mendiami pulau tersebut di awal berdirinya.

Tradisi Bedekeh merupakan sebuah metode pengobatan tradisional oleh dukun suku setempat yang dipercaya bisa mengobati semua penyakit.

Keunikan itu juga dijelaskan oleh Sekretaris Camat Rupat Utara, Ahmad Tarmizi.

Baca Juga: Kisah Mistis Jalur Offroad Tangkuban Perahu, Sosok ini Sering Menampakkan Diri

"Menariknya di Rupat Utara ini kita bukan hanya Suku Melayu, tapi juga ada suku-suku lain yang termasuk mayoritas juga, Suku Akit. Di samping budaya yang saya sebutkan tadi juga ada pengobatan tradisional yang dilakukan masyarakat Suku Akit. Ini adalah bedekeh, sama dengan membaca mantra untuk mengobati orang yang sakit," cerita Ahmad.

Anyang Be yang mengaku dari Suku Akit Atas menjelaskan akan adanya Bomo, sebutan untuk dukun atau tabib yang keberadaannya hadir lebih dulu sebelum dokter atau puskesmas.

"Kami orang Suku Akit Atas ini dulunya sebelum sekarang tak ada dokter, kami percaya dengan alam. Dukun-dukun kampung, ya namanya Bomo. Mengobat orang-orang yang sakit, dulunya itu," ujarnya.

Hanya saja, praktek tradisi bedekeh oleh bomo itu tidak sepenuhnya mistis atau melibatkan roh halus. Mereka juga menggunakan tanaman herbal yang diracik seperti jamu.

"Pakai akar-akar kayu. Ada yang pakai dukun, keturunan orang zaman dulu. Seperti demam panas ada akar kayunya, diambil dari dalam hutan. Ramuan nenek moyang zaman dulu," ujar Ayang Be.

Baca Juga: Kisah Misteri Warga Sukabumi Temukan Pocong Mini, Kades Menduga untuk Keperluan Guna-guna

Namun, tradisi bedekeh juga tergolong unik karena melibatkan ilmu batin. Kadang, ada juga orang sakit yang baru bisa sembuh setelah dibawa ke Bomo. Sementara dokter disebut tak bisa mengatasi.

"Ada, jadi kalau memang sekarang kami memakai menteri kesehatan tak bisa dibantu harus ke dukun. Pernah kita lakukan masyarakat kita sampai ke dokter dipecah segalanya tidak ada penyakit, tapi orangnya sakit. Ke dukun baru bisa sembuh penyakitnya," ujarnya.

Dalam prakteknya, Bomo juga memakai jampi-jampi dan doa setempat. Ada juga pakaian khusus yang digunakan, layaknya ritual.

Baca Juga: Kisah Mistis Dibalik Penemuan Batu Bata Kuno di Indramayu, Kerap Ditemui Sosok Biksu dan Mendengar Bisikan Gaib

"Dia ada pakaian, ada alatnya. Kalau bahasa daerah pakai mumu seperti tempayan gitu. Kalau dia mau mengobati orang yang sakit ada alatnya pakai tikar, ada kipasnya, pakaiannya, baru dia masuk yang halus. Di situlah baru dia mengoleskan cara-cara jampi ilmu batin dia," urai Anyang Be.

Hanya saja, Anyang Be menyebut kalau praktik tradisi bedekeh dan bomo kini mulai digantikan oleh puskesmas dan tenaga medis. "Hutan-hutan tidak ada. Apalagi zaman sekarang sudah zaman kemajuan, kemerdekaan kita di Indonesia segala macam pemerintah melindungi masyarakat," sebutnya.

Selain tradisi bedekeh, Suku Akit Atas juga memiliki tradisi adat kematian, pernikahan, hingga yang terbesar perayaan Tahun Baru. Caranya dengan sembahyang di rumah masing-masing.

"Perayaan itu setahun sekali Tahun Baru namanya. Kalau sembahyang itu mengucap syukur kepada orang yang telah meninggal dunia. Sudah itu kita merayakan hari Tahun Baru kita, menjelang penutup tahun," tutup Anyang Be.

Sumber: Detik Travel


Share :