Jalur offroad Bandung, Sukawana, Lembang Asri, Cikahuripan, Jayagiri hingga ke Cikole, memang menyenangkan tetapi ada kisah mistis sangat horor di baliknya.
Salah seorang driver dari Land Rover Club Bandung bernama Yusuf menceritakan kisahnya, dirinya berserta rombongannya pernah foto bersama dan ada sosok gaib yang ikut serta.
Baca Juga: Kisah Misteri Warga Sukabumi Temukan Pocong Mini, Kades Menduga untuk Keperluan Guna-guna
"Pernah waktu itu saya mengantar rombongan offroad BUMN. Awalnya perjalanan normal saja, namun setelah melewati tempat istirahat atau di saat rombongan menyempatkan diri berfoto Bersama ternyata ada mahluk lain yang ikut serta," kisah Yusuf.
Penampakan makhluk halus tak hanya dirasakan satu atau dua orang saja. Beberapa dari mereka juga mendapati kehadiran mahluk astral itu. Kendati tak terlihat jelas, sosok yang ikut berfoto lebih mirip seseosok perempuan mengenakan pakaian putih.
"Kami menyebut daerah ini, Leweung Kunti. Karena memang terlalu sering adanya penampakan mahkluk halus yang mengganggu pengunjung," beber Yusuf.
Selintas, tak ada yang aneh dari hutan ini. Hanya tampak beberapa pohon besar dan belantara hijau yang masih cukup lebat. Memang tak ada perkampungan atau gubuk milik warga. Kanan kiri hanya berdiri pepohonan besar menjulang dan semak belukar yang padat.
Cerita mistis lainnya juga cukup membuat bergidik, yaitu ketika Yusuf mengantar salah satu rombongan berwisata alam. Saat itu, di mobil land rover terbuka kebetulan hanya membawa tujuh penumpang. Ketika melewati Leweung Kunti, tiba-tiba saja terlihat penampakan seorang perempuan duduk manis di ujung kursi.
Baca Juga: Kisah Misteri Bocah di Magetan, Konon Disunat Jin Membuat Seluruh Warga Geger
"Saya hanya diam saja begitu melihat sosok misterius itu. Saya enggak mau mereka jadi panik. Tapi tak lama berselang penumpang di belakang mendadak ribut. Tak tahunya ada seorang penumpang yang kesurupan," jelas Yusuf.
Cerita mistis lainnya tentang kisah Kampung Hantu. Sekitar tahun 2016 lalu, pernah satu rombongan melewati hutan yang sama, namun tiba-tiba terlihat sebuah perkampungan tradisional. Padahal dia tahu betul bahwa di lokasi itu tidak ada permukiman, hanyalah hutan belantara.
"Waktu itu mereka bertanya nama kampung itu. Karena mereka melihat banyak orang sedang beraktivitas, misalnya petani yang sedang membawa rumput sembari membawa sapi. Padahal saat itu tidak ada apa-apa," beber dia.
