Dibalik penemuan batu bata kuno oleh anggota polisi bernama Brigadir Rusmanto di area pesawahan di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, menyisakan kisah mistis.
Batu bata kuno tersebut diduga kuat merupakan bagian dari bangunan candi peninggalan pada masa Hindu-Budha.
Batu bata kuno tersebut berada di gundukan tanah di tengah area pesawahan yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga. Beberapa batu bata terlihat masih ada yang terpendam di dalam tanah. Batu bata tersebut diduga sudah berumur ratusan tahun.
Baca Juga: Kisah Misteri Bocah di Magetan, Konon Disunat Jin Membuat Seluruh Warga Geger
Dilihat dari ukurannya yang tidak lazim dengan batu bata zaman sekarang. Ukurannya lumayan besar, yakni sekitar tiga kali lipat ukuran batu bata zaman sekarang. Batu bata tersebut memiliki panjang sekira 35 cm, lebar 20 cm, dan ketebalannya mencapai 8 hingga 10 cm.
Rusmanto mengaku melalui sebuah bisikan-bisikan gaib dari sesosok mirip biksu kerap mendatanginya sejak tahun 2007.
"Ada beberapa biksu gaib yang datang menemui. Ada yang datang beramai-ramai namun juga kadang sendiri. Saya juga tidak kenal tapi pakaiannya itu seperti biksu pada umumnya," jelasnya.
Para biksu itu, lanjut Rusmanto, memintanya untuk merawat dan menjaga peninggalan-peninggalan candi Hindu-Budha tersebut. Kemudian, dia pun diarahkan oleh sesosok biksu gaib menuju lokasi tempat batu bata kuno ditemukan.
Konon katanya, lokasi tersebut merupakan tempat para sosok biksu gaib berlatih pada zaman dulu.Mendapati hal tersebut, Rusmanto tidak langsung menggubrisnya. Ia justru menyimpannya selama 12 tahun tentang kejadian tersebut.
Baca Juga: Cerita Mistis Makam Pak Goong Cipaku Ciamis, Tempat Keramat dan Kerap Terdengar Suara Gemelan
Apalagi, sosok biksu gaib tersebut kerap kali menghilang ketika sedang memberikan arahan terkait lokasi batu bata kuno.
"Sosok biksu itu berbicara seolah warga asli Indramayu, karena fasih sekali bahasanya. Ya namanya juga makhluk halus jadi bisa ngomong apa saja," katanya.
Rusmanto mengatakan tidak mengetahui pasti apa yang ada di lokasi yang ditunjuk oleh biksu gaib tersebut. Ia hanya di berikan petunjuk mengenai dua kecamatan yang menjadi titik penemuan yaitu Kecamatan Juntinyuat dan Kecamatan Karangampel.
Masih dikatakannya, biksu-biksu gaib juga memberikan ciri-ciri seperti adanya bebatuan, lalu di permukaannya terdapat tapak kaki anjing, yang persis sama seperti di Candi Bojong Menje, Karawang.
Setelah sekian lama memendam kisah tersebut, Rusmanto akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan pengalamannya, ketika Yayasan Tapak Karuhun Nusantara berkunjung ke Kabupaten Indramayu dalam rangka meneliti makam kuno di Kecamatan Sindang, pada tahun 2019 silam.
Baca Juga: Deretan Cerita Mistis Ranu Kumbolo yang Banyak Diketahui Pendaki, Horor Banget!
Dia pun lantas menemukan batu bata kuno yang dimaksud oleh para biksu gaib tersebut.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi mengungkapkan batu bata semacam ini biasa digunakan oleh orang-orang zaman dahulu untuk membuat candi. Bentuknya mirip seperti candi di Kecamatan Trowulan Mojokerto, Muaro Jambi.
"Ini mirip seperti bentuk batu bata pada candi di Kecamatan Trowulan Mojokerto, Muaro Jambi, kawasan percandian Batujaya Karawang, serta Candi Bojongmenje Bandung juga memiliki kemiripan," katanya.
Meskipun begitu, pihaknya masih belum bisa memastikan secara pasti pada tahun berapa usia candi di Kabupaten Indramayu itu dibuat, sebab masih dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut. "Perlu adanya penelitian khusus untuk mengetahui asal-usul batu bata kuno ini," ujarnya.
Sumber: Times Indonesia