Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar 9 Desember 2020 tidak menimbulkan kalster baru corona.
Tito juga berharap Pilkada 2020 juga dapat berjalan aman baik dari potensi konflik maupun dari penularan corona.
Dia mengakui Pilkada Serentak 2020 memiliki tantangan tersendiri karena dilaksanakan di masa pandemi corona.
"Kita mengharapkan semua tahapan pilkada dapat berjalan aman dan lancar, aman dari potensi gangguan konvensional, baik kekerasan, konflik dan gangguan-gangguan lain dan juga secara spesifik di tengah pandemi ini," ujar Tito dalam rapat koordinasi jelang Pilkada Serentak, Selasa 8 Desember 2020.
"Kita menjaga agar semua tahapan pilkada, termasuk tanggal 9 Desember besok itu tidak menjadi media penularan Covid-19 karena adanya potensi interaksi dan juga potensi kerumunan," sambungnya.
Baca Juga: Bertambah 5.292, Kasus Positif Corona di RI Jadi 586.842
Seperti diketahui, Pilkada Serentak 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia meliputi, 9 Provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Pemungutan suara Pilkada 2020 mulanya akan digelar pada 23 September. Namun, hari pencoblosan diundur menjadi 9 Desember 2020 akibat corona.
Adapun tahapan kampanye Pilkada 2020 berakhir pada Sabtu, 5 Desember 2020. Saat ini, tahapan kampanye memasuki masa tenang yang telah dimulai dari 6 hingga 8 Desember 2020.
Sekedar informasi, kasus positif corona di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 5.292. Dengan begitu kasus positif corona menjadi 586.842.
Data tersebut berasal dari situs resmi Kemenkes, Selasa 8 Desember 2020, tercatat juga ada tambahan pasien sembuh dari Corona sebanyak 4.295. Total pasien sembuh menjadi 483.497.
Pasien yang meninggal akibat virus Corona bertambah 133. Jumlah kumulatif pasien meninggal akibat Corona sebanyak 18.000.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan akan memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin corona jika memenuhi tiga syarat darurat.
Baca Juga: Bio Farma Ungkap Alasan RI Gunakan Vaksin Corona Sinovac
Pernyataan tersebut merupakan tindak lanjut dari kedatangan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac, China yang telah datang ke Indonesia pada Minggu 6 Desember 2020.
Kemudian, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkap alasan pemerintah Indonesia memilih vaksin corona asal perusahaan China, Sinovac karena kecepatan dalam proses uji klinis.