Terdapat beberapa vaksin yang sudah tersedia, seperti vaksin Pfizer dan vaksin Astra Zeneca. Ditelusuri lebih lanjut, ternyata kedua vaksin tersebut memiliki keunggulan dan perbedaan yang harus diketahui.
Vaksin Pfizer menyuntikkan bagian dari kode genetik virus guna memicu respon imun tubuh. Vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNtech, memiliki tingkat keefektifitasan sebanyak 90 persen.
Vaksin buatan Pfizer memerlukan penyimpanan ekstra dingin, yaitu dengan suhu -75 derajat Celsius, dan hanya bisa disimpan di kulkas standar selama lima hari saja.
Sedangkan vaksin Astra Zeneca, data interim uji klinis tahap akhir AstraZeneca mengungkap vaksin corona bernama AZD 1222 atau ChAdOxl nCoV-19 memiliki kemanjuran rata-rata 70% dalam melindungi tubuh melawan virus corona.
Baca Juga: Erick Thohir Tak Memilih Vaksin Corona dari Pfizer dan Moderna
Jika dibandingkan dengan vaksin Pfizer dan Moderna, hasil ini AstraZeneca masih di bawah kedua vaksin Amerika Serikat ini. Data akhir Pfizer menunjukkan vaksin BNT162b2 efektif hingga 95% melawan vaksin corona.
Sementara data interim Moderna menunjukkan vaksin mRNA-1273 efektif hingga 94% lawan virus corona.
Vaksin AstraZeneca dianggap sebagai 'game changer' untuk melawan corona ini.
AstraZeneca berjanji tidak akan mengambil keuntungan dari vaksin corona selama pandemi. Itu membuat harga vaksinnya lebih murah. Menurut Financial Times, vaksin ini diharga US$3-US$4 per dosis. Vaksin ini butuh 2 dosis untuk memberi perlindungan maksimal.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengatakan tidak memilih vaksin corona dari Pfizer dan Moderna untuk memvaksinasi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Jamin Vaksin Corona Aman dan Halal, Masyarakat Diminta Tak Ragu Divaksin
Hal ini disebabkan, kata Erick penentuan merek vaksin atau jenis vaksin memang ranahnya berada di Kementerian Kesehatan. Adapun Kemenkes juga menentukannya merek vaksin berdasarkan data yang ada di list WHO dan vaksin tersebut sudah melalui uji klinis.
Pengadaan vaksin oleh pemerintah ke Indonesia, baik dari Sinovac, Novavax, maupun AstraZeneca telah memenuhi persyaratan infrastruktur rantai dingin Tanah Air yang saat ini berkisar di suhu 2 derajat - 8 derajat celcius.
Perihal vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat, Erick menjelaskan sesuai dengan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 99 Tahun 2020. Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona, di periode awal imunisasi usia yang akan divaksinasi di rentang usia 18-59 tahun.
Adapun targetnya 67% dari kelompok usia tersebut diimunisasi.