Menteri BUMN berjanji vaksinasi corona akan dilakukan dengan sangat berhati-hati dan sesuai dengan sesuai standar WHO untuk mencegah segala kemungkinan yang tak diinginkan.
"Tentu seperti stigma Bapak Presiden (Jokowi) bahwa vaksinasi yang akan dilakukan di Indonesia pasti melakukan proses yang sangat hati-hati sesuai dengan standar WHO," ujar Erick dalam acara LUSTRUM XII IKA ITS Innovation Challenge and Business Summit 2020, Sabtu 21 November 2020.
Erick sangat optimistis proses vaksinasi bisa berjalan dengan baik. Dengan begitu, dia mengharapkan angka penularan dan angka kematian akibat corona bisa terus ditekan sampai semua aktivitas bisa kembali berjalan seperti biasanya.
Baca Juga: Pfizer Ajukan Izin Edar Lebih Awal, Khawatir Terjadi Lonjakan Pandemi
"Keselamatan rakyat Indonesia jadi hal yang utama. Setelah itu tentu kalau kita bisa me-manage COVID-19 ini dengan baik, baru kita bicara tentunya ekonomi. Tidak bisa kebalik-balik," ucapnya.
Penanganan pandemi di Indonesia semakin hari sudah semakin baik. Buktinya, tingkat kesembuhan di Indonesia tercatat jauh lebih baik dari rata-rata negara lain. Meski begitu, ia mengakui bahwa tingkat kematian akibat corona juga masih tinggi.
"Tingkat kesembuhan kita dibandingkan tingkat kesembuhan dunia, kita jauh lebih baik. Memang ada hal yang sangat sensitif, yaitu tingkat daripada fatality atau kematian kita masih tinggi dibandingkan dunia," imbuhnya.
Oleh karena itu, pemerintah bakal terus bekerja keras lewat program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Program Indonesia Sehat disebutnya jadi prioritas utama.
"Karena setiap hari tentu ada saja bapak yang kehilangan istrinya, anak yang kehilangan orang tuanya, dan tentu ini sesuatu yang sangat prihatin," tuturnya.
Soal vaksin corona, perusahaan vaksin corona Pfizer dan mitra asal Jerman, BioNTech, meminta izin edar lebih awal untuk segera diedarkan. Sebab, mereka khawatir akan terjadi lonjakan pandemi.
Baca Juga: Fakta Paling Baru Vaksin Pfizer yang Terbukti 95% Lulus Uji Klinis Tangkal Corona
Perusahaan tersebut akan meminta persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) terkait vaksin virus corona.
Permintaan persetujuan akan dilakukan lebih awal. Langkah ini diambil untuk menghadapi lonjakan infeksi dan kekhawatiran dampak terhadap negara dan ekonomi global seperti awal tahun ini.
FDA mengatakan komite vaksin akan bertemu dengan Pfizer pada 10 Desember untuk membahas permintaan otorisasi penggunaan darurat.
Vaksin Pfizer telah terbukti 95% lulus uji klinis dapat menangkal virus corona. Menurut rencana, vaksin tersebut akan didistribusikan pada bulan depan.
Perusahaan Pfizer dan BioNTech telah mengamankan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin corona bulan depan.