Vaksin Pfizer telah terbukti 95% lulus uji klinis dapat menangkal virus corona. Menurut rencana, vaksin tersebut akan didistribusikan pada bulan depan.
Perusahaan Pfizer dan BioNTech telah mengamankan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin corona bulan depan.
Berdasarkan hasil uji coba terakhir menunjukkan vaksin itu memiliki tingkat keberhasilan 95% dan tidak ada efek samping yang serius.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Siap Didistribusikan Bulan Depan Setelah Terbukti 95% Uji Klinis
Dilansir Reuters, Kamis 19 November 2020, keberhasilan vaksin ditemukan konsisten di berbagai usia dan etnis. Hal itu merupakan sebuah tanda yang menjanjikan, mengingat virus tersebut itu secara tidak proporsional juga menyerang orang tua dan kelompok tertentu.
Berikut ini fakta paling baru vaksin Pfizer yang terbukti 95% lulus uji klinis tangkal corona.
1. Vaksin mRNA
Vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTec menggunakan teknologi produksi vaksin baru yang dikenal sebagai mRNA.
Vaksin mRNA tidak menggunakan virus utuh. Melainkan hanya memotong sebagian RNA virus. Bagian virus yang dipotong adalah bagian yang digunakan virus untuk hinggap di sel manusia dan menginfeksi.
2. Penyimpanan harus super dingin
Vaksin Pfizer harus disimpan dalam suhu super dingin, yakni minus 70-80 derajat Celsius hingga beberapa hari sebelum digunakan.
Keperluan tempat penyimpanan yang tidak biasa ini dikhawatirkan akan menjadi masalah dari sisi distribusi logistik vaksin.
3. Harga
Vaksin Pfizer dijual US$20 atau Rp281 ribu untuk satu dosis yang seberat 30 mikrogram.
4. Vaksinasi dua kali
Melansir Pfizer, vaksinasi vaksin dilakukan dua kali. Dalam uji klinis, vaksin kedua Pfizer diberikan setelah 21 hari pasien menerima dosis vaksin pertama.
5. Jumlah produksi
Pfizer berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis vaksin pada tahun 2020 dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021 secara global.
6. Keampuhan dipertanyakan
Meski menyebut 95 persen efektif, namun sejumlah ahli masih mempertanyakan keampuhan vaksin ini. Sebab, vaksin yang hanya berisi fragmen virus atau potongan bagian virus saja punya kemungkinan memberikan respons imun yang lemah. Sehingga butuh tambahan dorongan lain untuk menambah keampuhan.
Baca Juga: Melihat Cara Kerja Vaksin Pfizer yang Ampuh 90 Persen Lawan Virus Corona
7. Produksi vaksin cepat
Kelebihan mRNA adalah vaksin tidak membutuhkan virus utuh sehingga dapat memangkas waktu produksi dibandingkan vaksin lainnya.
8. Biaya produksi murah
Vaksin yang memanfaatkan teknologi rekayasa genetika bisa cepat dibuat, mudah diproduksi, dan berpotensi lebih murah ongkos produksinya, seperti ditulis The Conversation.
9. Tak menularkan virus
Dilansir dari Pharmacytimes, vaksin mRNA" ini tidak dibuat dengan virus SARS-CoV-2 utuh. Artinya tidak ada kemungkinan siapa pun dapat tertular dari suntikan.