Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut Indonesia masih sangat kekurangan 9 juta sumber daya manusia (SDM) dalam bidang IT untuk mendukung percepatan ekonomi digital di tengah pandemi corona.
"Percepatan digital juga memerlukan sokongan lebih banyak digital talent." kata Jokowi dalam acara Google for Indonesia yang disiarkan oleh Google Indonesia, Rabu 18 November 2020.
"Kita butuh lebih banyak lagi software developers, kita perlu lebih banyak lagi produk disainer, dan kita juga memerlukan konten kreator sebanyak-banyaknya," tambahnya.
Untuk itu, Jokowi mengatakan perlu adanya berbagai pelatihan untuk mengasah dan menutupi kebutuhan telenta digital nasional.
"Kita butuh lebih banyak pelatihan untuk mengasah sdm it sehingga mampu menutupi kebutuhan 9 juta talenta digital nasional di tahun 2035," ucap Jokowi.
Untuk itu, Jokowi mengatakan dalam memenuhi SDM IT, pemerintah memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya pihak swasta.
Baca Juga: Jokowi UU Cipta Kerja Jalan Keluar dari Krisis Ekonomi Akibat Pandemi
"Untuk memenuhi itu, tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah tapi harus dikerjakan bersama sama.
pemerintah, perguruan tinggi dan swasta. Kita juga perlu meningkatkan literasi digital untuk menyiapkan masyarakat terutama generasi muda.
agar menggunakan internet dengan baik, aman, bertanggung jawab dan memerangi hoks dan berita bohong," ujarnya.
"Literasi digital yang baik akan mendorong pemanfaat digital ke arah postif dan meningkatkan kreatifitas dan solidaritas," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Undang-undang Cipta Kerja merupakan salah satu jalan keluar dari krisis akibat pandemi corona.
Baca Juga: Jokowi Perkirakan Vaksinasi Corona Paling Lambat Awal 2021
Kemudian, dalam menghadapi krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi corona harus dimanfaatkan untuk membangun tranformasi besar-besaran dalam mempercepat ekonomi digital.
Salah satunya, Jokowi menjelaskan dengan Undang-undang Cipta Kerja. Dalam UU Cipta Kerja semua jenis pekerjaan dan UMKM akan dipermudah mulai dari perizinan hingga pembiayaan.