Gejala virus corona atau COVID-19 yang kerap muncul seperti batuk, demam bahkan sesak napas masih diyakini para ahli sebagai gejala utama. Namun, tak sedikit pasien Corona mengalami gejala COVID-19 ringan.
Pasalnya gejala COVID-19 ringan umumnya membuat pasien sulit mengenali tanda awal terinfeksi. Hingga saat ini gejala khas COVID-19 masih berdasarkan pada tiga gejala utama seperti batuk, demam, dan sesak napas.
Para peneliti menyebut gejala COVID-19 ringan ini perlu diwaspadai. Kondisi gejala COVID-19 ringan bisa memburuk jika tak segera diatasi.
Baca Juga: Disebut Efektif Lawa Virus Corona, Vaksin Covid-19 Buatan Denmark Diuji Coba Pada Cerpelai
Berikut gejala ringan virus corona yang wajib diwaspadai
Sakit perut
Beberapa pasien COVID-19 mengidap sakit perut sebelum akhirnya mengeluhkan tiga gejala utama COVID-19 lainnya. Seperti yang dimuat dalam American Journal of Gastroenterology, penelitian menyebut ada 48,5 persen pasien COVID-19 mengalami gangguan di perut.
Studi menyebut masalah di perut akibat infeksi COVID-19 bisa menyebabkan diare. Hal ini berdasarkan analisis data 204 pasien COVID-19 di China.
Selain diare, pasien COVID-19 dilaporkan mengalami muntah-muntah.
"Namun, diare telah dilaporkan sebagai gejala awal pada pasien yang kemudian dinyatakan positif COVID-19," sebut pakar dari Inggris, Dr Diana Gall kepada Express UK.
Kabut otak
'Kabut otak' biasanya merupakan gejala yang terkait dengan 'Long COVID' atau gejala berkepanjangan. Namun, beberapa pasien COVID-19 juga mengalami gejala ini sebagai tanda awal infeksi.
Thea Jourdan, salah satu pasien COVID-19, mengatakan kepada The Daily Mail, bahwa dia pertama kali mengira telah terinfeksi ketika merasakan ada yang aneh di tenggorokannya dan mengeluh sakit kepala.
Tak hanya Thea, pasien COVID-19 lain juga mengalami kondisi ini. Adalah Christy, wanita asal Seattle yang menggambarkan bagaimana COVID-19 membuatnya sakit kepala, sinus, hingga kabut otak, seperti kesulitan untuk fokus mengerjakan sesuatu.
Kelelahan
Studi Organisasi Kesehatan Dunia mengamati tanda yang kerap umum dirasakan pasien COVID-19 selain batuk, demam dan sesak napas. Gejala COVID-19 umum lainnya yang paling sering dilaporkan adalah rasa lelah atau kelelahan.
Sekitar 38,1 persen pasien melaporkan gejala COVID-19 kelelahan dalam penelitian tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 55.924 kasus yang dikonfirmasi positif COVID-19.
Bahkan para peneliti sebelumnya menggambarkan kelelahan sebagai salah satu gejala COVID-19 khas, di samping sakit kepala.
Infeksi mata
Dokter mengingatkan kemungkinan infeksi mata menjadi tanda awal terinfeksi COVID-19. Menurut laporan American Academy of Ophthalmology, ada sekitar 1 hingga 3 persen yang mengalami kondisi ini berkaitan dengan COVID-19.
"Mata merah adalah tanda 'paling penting' bahwa pasien mengidap COVID-19," jelas Chelsey Earnest, seorang perawat di Life Care Center di Washington.
"Mereka memiliki, seperti mata alergi. Bagian mata yang putih bukan merah. Ini lebih seperti mereka memiliki perona mata merah di bagian luar mata mereka," lanjutnya.
Namun, bukan berarti setiap orang khawatir berlebihan dengan munculnya infeksi mata berkaitan dengan COVID-19. Sebab, ada banyak faktor yang bisa mendasari kondisi mata seperti itu.
Baca Juga: Trump Berbicara Vaksin saat Muncul di Depan Publik Usai Kalah di Pilpres AS