Pelintasan kreta api yang berada di sekitar Kampung Klingkit, dekat Kali Pesanggrahan hingga Stasiun Rawa Buaya, sudah banyak memakan korban dan menyimpan cerita misteri.
Banyak warga menyebut kejadian di sana tak lepas dari mitos hantu budeg di kawasan itu.
“Masalahnya sebelum tertabrak, warga sudah teriak dan meminta korbannya menyingkir. Tapi seperti tidak mendengar,” kata Firman, penjaga persimpangan sebidang di kawasan Kampung Klingkit, Rawa Buaya, Cengkareng.
Baca Juga: Cerita Misteri Air Sumur di Maluku, Dapat Membuat Awet Muda dan Pemberi Pesan Kejadian Buruk
Perlintasan Kampung Klingkit berada tepat di samping Kali Pesanggrahan yang mengalir dari Kembangan sebelum tembus ke Cengkareng Drain. Di sana terdapat double track kereta dan ratusan perjalanan KRL dan KA Bandara melintas setiap harinya.
Firman mengatakan, jauh sebelum dirinya jadi sukarelawan penjaga perlintasan disana, hampir per tiga bulan sejak tahun 2007-an, orang dan kendaraan tersambar kereta api di sana. Beberapa korban diantarannya tewas di tempat.
Layaknya seperti orang linglung, para pejalan kaki yang tertabrak dan terserempet seperti tak mendengar suara kereta, termasuk bunyi klakson yang melingking.
“Logika saja, kalau tidak ada gangguan, mereka pasti mendengarkan suara kereta,” kata Firman.
Baca Juga: Deretan Tempat Angker di Semarang Versi Semarangker
Rekan Firman, Yadi, juga mengatakan selain menimpa pejalan kaki, banyak pengendara yang menjadi korban. Mereka tampak tidak mendengar bunyi klakson dan mesin kereta.
Yadi pernah menyelamatkan pemobil yang selamat pada tahun 2012 silam. Kala itu, pengendara mobil bak tak mendengar suara apapun di perlintasan, sekalipun dua kaca mobil dibuka lebar.
Pengendara itu baru menyadari ada kereta, setelah melihat sorot lampu kereta. Dari situlah ia baru sadar kereta sudah dekat. Karena tak bisa melanjutkan perjalanan, pengendara memilih lompat dari mobil.
“Untungnya selamat. Tapi mobilnya ringsek dan jatuh ke kali,” kata Yadi.
Di Rawa Buaya, sekitar tiga kilometer dari Kampung Klingkit, hal serupa terjadi. Banyak kecelakaan yang terjadi karena ulah hantu budeg.
Baca Juga: Cerita Mistis Patok Soekarno Jatibarang Indramayu, Pernah Dicabut dan Diganggu oleh Makhluk Gaib
“Padahal di sana juga banyak orang dan melintas di sana,” kata Wildan, salah satu warga.
Wildan menyebut banyak kejadian di sana tak lepas dari hantu budeg. Mereka kerap tak mendengar suara kereta.
Vice President Public Relation PT KAI, Joni Martinus, mengatakan, banyak jalur rel kereta api yang tidak steril. Artinya lalu lintas orang masih terlihat di kawasan itu.
Karena itu, untuk mencegah korban jiwa beberapa lokasi itu dikasih semboyan 44, yang artinya masinis yang melintas wajib membunyikan klakson.