Setiap tanggal 10 November ditiap tahunnya, masyarakat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Tentu saja, terdapat sejarah ditetapkannya Hari Pahlawan tersebut.
Tanggal 10 November dipilih karena merupakan hari peringatan peristiwa besar pertempuran surabaya antara tentara Indonesia dan pasukan belanda yang terjadi tanggal 10 November 1945.
Perang tersebut adalah perang pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dan pertempuran hebat terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia di Kota Surabaya.
Baca Juga: Link Video Syur Mirip Gisel, Jessica Iskandar Hingga Anya Geraldine Jadi Buruan Netizen
Setidaknya sebanyak 6000-16000 pejuang gugur, dan dengan alasan itulah mengapa kota Surabaya disebut sebagai Penting dari peristiwa Hari Pahlawan.
Dilansir dari berbagai sumber, Ditetapkannya 10 November sebagai Hari Pahlawan didasari Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional. Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden pertama Indonesia Ir.Soekarno.
Tiap 10 November sebagai Hari Pahlawan bukan tanpa alasan. Kemudian, 10 November 1945 merupakan pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda. Perang ini menelan banyak korban jiwa pejuang yang tewas saat melawan pasukan Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) dan sekutu.
Peristiwa itu bermula dari kedatangan Tentara Sekutu ke Surabaya pada Oktober 1945 yang dipimpin oleh Jenderal Mallaby.
Mereka melakukan aksi seremonial dengan berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi. Akan tetapi, pada 30 Oktober 1945, perwira kerajaan Inggris itu tewas akibat mobil yang ditumpanginya hangus terbakar. Mengenai penyebab tewasnya Jenderal Mallaby, hingga saat ini masih menjadi perdebatan.
Baca Juga: Soal Vaksin Corona di RI, Harus Melalui Proses Panjang hingga Hanya Bertahan 7 Bulan
Salah satu tokoh kunci yang terkenal pada saat perjuangan itu adalah Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya.
Inilah sekilas tentang perjuangan para pahlawan bangsa ini dalam meperoleh kemerdekaan Indonesia.
Hari Pahlawan yang selalu kita peringati hendaknya jangan hanya mengedepankan unsur seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan yang dipesankan oleh para pahlawan ini.