Beberapa waktu lalu, warga yang berada di kawasan Gunung Arjuno heboh dengan fenomena awan lentikularis yang menyerupai UFO.
Penampakan awan tersebut juga terlihat jelas di atas gunung berketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut dari kawasan Malang Raya.
Baca Juga: Status Aktivitas Gunung Merapi Ditingkatkan dari Waspada Menjadi Siaga
Meski tidak membahayakan masyarakat, namun cukup mengkhawatirkan bagi dunia penerbangan.
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda mengemukakan, fenomena alam awan lentikularis itu tumbuh di sekitaran gunung atau dataran tinggi.
"Fenomena awan ini secara meteorologi, tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. Awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas (bukan di permukaan bumi),” ujar Juanda Teguh Tri Susanto.
Disislain Teguh juga mengatakan bagi dunia penerbangan, kata Teguh, cukup berbahaya karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan. Terutama, bagi penerbangan rendah.
“Karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan. Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat, sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan,” katanya.
Baca Juga: Penyebab Terbesar Indonesia Resesi, Salah satunya Kosumsi Rumah Tangga
Secara ilmiah, ia menjelaskan, jika awan lentikularis terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas (di atas permukaan) yang cukup kuat dari suatu sisi gunung.
“Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu, biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan,” katanya.