Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, Adrian Zakhary meyakini Indonesia dapat jadi negara teknologi pada 2030 asalkan ada sebuah sinergi.
Sinergi disini adalah sinergikan anak muda, sumber daya, pemerintah hingga swasta.
Hal tersebut dikatakan oleh Adrian Zakhary dalam simposium pemuda yang diselenggarakan oleh Merial Institute bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 25 Oktober 2020.
Baca Juga: Adrian Zakhary Sebut Keterlibatan Milenial Gen Z di IKA UNPAD adalah Jawaban Bonus Demografi
"2020-2030 adalah pembuktian kita nantinya, Saya yakin dan optimis" ungkap Adrian.
Sebelumnya, Adrian Zakhary sudah lama bergerak dalam bidang digital.
Dalam hal ini dia mengungkapkan, Indonesia sebenarnya memiliki paket yang sangat lengkap.
Soal paket lengkap, dia menjelaskan, Indonesia punya resource, anak muda, bahkan punya kemampuan yang luar biasa untuk mengembangkan digital.
"Resource kita punya, anak muda kita punya, tapi problemnya adalah bagaimana kita bisa mensinergikan ini semua," ungkap Adrian.
Adrian menyatakan bahwa anak muda harus bisa menciptakan aplikasi atau teknologi yang berbeda dari teknologi yang sudah ada sebelumnya. Anak muda harus dapat mencari celah dibeberapa sektor yang belum terisi oleh transformasi digital ini.
Baca Juga: Adrian Zakhary Sebut Keterlibatan Milenial Gen Z di IKA UNPAD adalah Bonus Demografi
Kemudian, Adrian melanjutkan, saat ini Indonesia belum menguasai teknologi dalam negeri. Hal ini terbukti dari masih dikuasinya entertaiment melalui beberapa platform. Seperti, YouTube, TikTok, dan Facebook.
"Kita tidak menguasai di mana? Entertainment kita belum menguasai. YouTube dari luar, TikTok dari luar, Facebook dari luar. Kita bisa gak bersaing dengan mereka?," ucapnya.
Untuk itu, Adrian memberikan kunci utama, yaitu mencintai produk aplikasi dalam negeri sendiri.
"Bagi saya kata kuncinya adalah bagaimana menarik membuat orang-orang Indonesia mencintai produk aplikasi dalam negeri sendiri? Tapi itu sebenarnya akan menjadi pertanyaan kritis bagi kita semua, seberapa mampu?," tutupnya.
Sekedar informasi kembali, simposium pemuda yang diselenggarakan oleh Merial Institute bekerja sama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga pada 25 Oktober 2020, merupakan momentum peringatan salah satu tonggak sejarah para pemuda, yakni 92 tahun sumpah pemuda.