Fakta-fakta baru penangkapan Gus Nur yang Hina Nahdlatul Ulama (NU) terungkap. Ternyata Gus Nur tidak hanya kali ini saja, dirinya diketahui kerap hina NU dan beberapa tokoh di dalam nya.
Berikut correcto himpun untuk Anda fakta-fakta terbaru penangkapan Gus Nur yang hina NU.
1. Ditangkap sebab ujaran kebencian
Menurut keterangan polisi Gus Nur ditangkap sebab telah melakukan ujaran kebencian. Selain itu dirinya dituduh telah menyebarkan informasi yang menyulut permusuhan.
"Tindak pidana menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan, menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan atas SARA dan penghinaan," ucap Dirtipidsiber Bareskrim Brigjen Slamet Uliandi.
Baca juga: Fakta-fakta Via Vallen Jiplak IU yang Menjadi Hujatan Kpopers Indonesia
2. Ibaratkan NU sebagai bus umum
Ucapan Gus Nur yang menjadi dasar penangkapan atas dugaan ujaran kebencian adalah saat dirinya menyebut NU ibarat bus Umum. Tidak hanya itu menurutnya supir bus umum tersebut juga teler alias mabuk.
"Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum. Supirnya mabuk, kondekturnya teler, kerneknya ugal-ugalan. Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga," ucap Gus Nur dalam akun YouTube MUNJIAT Channel yang diunggah pada 16 Oktober 2020.
3. Sebut anggota NU liberal, sekuler dan PKI
Selain itu Gus Nur juga menyebut beberapa nama yang menurutnya telah membuat NU jadi ugal-ugalan. Diantara nama-nama tersebut disebutnya KH. said Aqil yang disebutnya sebagai supir bus yang mabuk. Selain itu dirinya menyebut penumpang bus umum yang merujuk pada anggota NU diisi oleh orang-orang liberal, sekuler dan PKI.
"Jadi saya kok pusing dengerin di bus yang namanya NU ini. Ya tadi itu, bisa jadi keneknya Abu Janda. Bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut. Dan sopirnya KH Aqil Siradj. Penumpangnya liberal, sekuler, PKI di situ numpuk," ungkapnya.
4. Gus Nur hina NU
Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menilai apa yang diucapkan GUs Nur telah menghina NU. Menyebut NU sebagai organisasi yang berangotakan PKI dan liberal adalah bentuk penghinaan dan profokasi. Menurutnya hal tersebut tidak patut diungkapkan oleh Gus Nus apalagi sebagai seorang pendakwah.
"Mengatakan bahwa NU merupakan organisasi yang beranggotakan PKI, liberal, dan lain sebagainya merupakan pernyataan tendensius dan cenderung bernuansa penghinaan, provokatif, bahkan fitnah. Sebagai seorang penceramah, sudah menjadi keharusan untuk menyampaikan pesan-pesan dengan santun. Bukan dengan bahasa caci-maki, bahkan fitnah, dan menebar kebencian," ungkap Helmy.
Baca juga: Fakta Mengejutkan Kiwil Nikah Lagi dengan Pedangdut Bersatus Janda Anak Dua
5. Gus Nur berkali-kali hina NU
Helmy juga menyebutkan bahwa telah memantau sepak terjang Gus Nur sejak lama. Dirinya menilai Gus Nur kerap mengucapkan narasi-narasi yang bernada kebencian yang sangat tendensius kepada NU.
"Keluarga Besar Nahdlatul Ulama sejak lama melihat Saudara Sugi Nur secara terus-menerus menyampaikan narasi-narasi kebencian dan pernyataan yang tendensius kepada Nahdlatul Ulama. Pada 2019, keluarga besar NU telah melaporkan Sugi Nur atas penghinaan kepada NU, di tahun 2020 ia kembali mengulanginya," sebut Helmy.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Cirebon Azis Hakim sebagai pelapor. Aziz menilai Gus Nur telah berulang kali menghina NU.
"Bahwa Gus Nur ini sudah berkali-kali melakukan ujaran kebencian terhadap Nahdlatul Ulama. Tidak hanya sekarang ini, tapi sebelum-sebelumnya juga Gus Nur sudah melakukan dan sering melakukan ujaran kebencian terhadap Nahdlatul Ulama," tuturnya.