Fakta terbaru dari peneliti China tiba-tiba mendesak untuk ditinjaunya kembali pedoman pemulangan pasen dari virus corona atau covid-19 yang dinyatakan sembuh. Rupanya hal ini guna untuk meminimalisir risiko penularan secara luas.
Diketahui bahwa China telah menerapkan standar tiga kali tes PCR negatif bagi pasien virus corona yang dinyatakan sembuh dan ingin kembali ke rumah. Namun belakangan hal tersebut dirasa kurang cukup.
Baca Juga: Daerah Zona Merah Akan Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Corona
Salah satu Profesor Universitas Peking Zhang Yuanhang juga mengatakan bahwa dalam penelitiannya, pasien corona yang dites berulang kali negatif dengan usap tenggorokan, gambaran paru-paru mereka kembali normal, dan gejala seperti demam telah hilang, ternyata setiap menit, beberapa dari mereka masih bisa menghembuskan ribuan partikel Sars-CoV-2.
Ia juga melanjutkan bahwa masih belum jelas apakah virus yang dihembuskan itu menular atau tidak.
Zhang juga menilai salah satu kemungkinannya adalah tes PCR hanya mendeteksi gen virus yang terfragmentasi daripada virus lengkap.
Disisi lain seorang ahli epidemiologi pemerintah di Shanghai mengatakan bahwa gen virus corona dalam asam ribonukleat beruntai tunggal, sangat tidak stabil.
"Fragmen RNA terdegradasi dengan cepat sehingga kemungkinan partikel lengkap virus ini bisa tinggi," ujarnya.
Hal ini membuat beberapa otoritas kesehatan di China memiliki persyaratan tambahan bagi pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan ingin keluar dari rumah sakit.
Baca Juga: Dua Ruas Tol JORR II Akan Beroperasi Akhir Tahun Ini
"Anda tidak diizinkan pulang sampai tes kotoran Anda dinyatakan negatif Covid-19," sebut seorang dokter di salah satu rumah sakit.
Sementara itu, di Indonesia saat ini pemerintah menerapkan sejumlah standar baru bagi pasien Covid-19 dapat dinyatakan sembuh atau selesai dari masa isolasi.