Ditengah pandemi virus corona atau covid-19 telah membuat bisnis PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Pemilik dari Hypermart itu memutuskan untuk menutup sementara beberapa jaringan tokonya.
Hal ini membuat perusahaan memutuskan untuk menutup sementara beberapa tokonya di Bali dan Jambi. Hal itu juga dilakukan perusahaan demi menekan potensi kerugian lebih besar lagi.
Disis lain Direktur Matahari Putra Prima Herry Senjaya menjelaskan, selama pandemi COVID-19 perusahaan menyisir jaringan toko yang sangat terdampak.
Baca Juga: Muda dan Sehat Bukan Katagori Utama Penyuntikan Vaksin Corona
Seperti di daerah wisata di Bali yang tingkat kunjungannya menurun drastis karena tidak adanya turis.
"Seperti di Bali, ada beberapa gerai yang ditutup di wilayah turis. Karena dari sisi pelanggan dan turis sangat sepi di sana. Kalau nggak salah ada 8 gerai yang kita tutup sementara selama masa COVID-19," ujarnya.
MPPA juga menutup jaringan tokonya di Jambi. Sayangnya Herry tidak menjabarkan secara rinci berapa toko yang ditutup tersebut.
Rupanya ia juga menegaskan, penutupan toko itu hanya bersifat sementara. Perusahaan berencana akan membuka kembali toko-toko yang ditutup sementara itu akhir tahun ini.
Disisi lain Corporate Secretary PT Matahari Putra Prima Tbk, Danny Kojongian menjelaskan, pada saat kasus COVID-19 pertama kali diumumkan penjualan meningkat 14% dibanding bulan sebelumnya.
Peningkatan itu terjadi pada 13-25 Maret 2020. Masyarakat saat itu tengah panik melakukan pembelian stok kebutuhan sehari-sehari.
"Tapi setelah itu nggak lama langsung turun drastis. Pada 11 Maret langsung turun sangat drastis. Karena mall tutup, PSBB dan sebagainya," ucapnya.
Baca Juga: BPOM Pastikan Vaksin Corona Tidak Berefek Samping
Danny juga menambahkan, bahwa perusahaan juga sudah berupaya untuk mengembangkan penjualan melalui jaringan online. Seperti melalui Hypermart Online, Chat & Shop melalui WhatsApp, GrabMart serta Shopee.
Ia juga mengatakan bahwa penurunan penjualan juga membuat perputaran persediaan melambat. Sehingga membuat perusahaan harus menanggung beban rusaknya persediaan produk.