Telur asin yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah kini telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia.
Keputusan tersebut didapatkan dalam sidang Kemendikbud 6-9 Oktober 2020. Tentu saja, keputusan ini disambut sangat positif oleh masyarakat Indonesia.
Dibalik itu semua, ternya telur asin memiliki banyak protein yang sangat penting bagi kesehatan. Meskipun mengandung banyak garam.
Baca Juga: Manfaat Minum Jus Wortel yang Jarang Diketahui
Berikut ini merupakan fakta terbaru soal telur asin yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda.
1. Mengandung protein hingga sejumlah mineral
Dalam beberapa jurnal kesehatan menyebutkan telur asin mengandung protein, lemak, mineral.
Kandungan protein tersebut berada di bagian putih telur dan lemak berada di kuning telur. Kandungan mineral dikandung putih dan kuning telur pada telur asin.
Dalam sebutir telur asin, terkandung 137 kalori, 10,23 g lemak yang sebagian besar terdiri dari lemak tek jenuh tunggal, 656 mg kolesterol, 9,51 g protein, 1,08 g karbohidrat, 165 mg kalium, serta 397 mg sodium.
2. Tinggi sodium
Dalam sebutir telur asin sangat tinggi. bahkan melebihi batas yabg dianjurkan. Berdasarkan AKG (AngkaKecukupan Gizi) tahun 2013, orang dewasa membutuhkan sodium sebanyak 1500 mg per hari. Itu artinya, sebutir telur asin telah menyumbang hampir seperempat AKG sodium dalam sehari, sehingga disarankan tidak berlebihan mengonsumsi telur asin.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Dapat Membakar Lemak Perut
Dibalik itu semua, dalam mengonsumsi telur asin janganlah berlebihan. Sebab, dalam sebutir telur asin mengandung kolestrol yang cukup tinggi dan berakibat tidak baik bagi tubuh.