Ketua DPR RI, Puan Maharani dihujat oleh netizen akibat posting RUU Cipta Kerja di akun Instagram, puanmaharaniri, miliknya.
Dalam postingan itu, Puan Maharani mengungkapkan DPR hanya menjalankan fungsi pengawasan dan memastikan RUU Cipta Kerja yang telah menjadi Undang-Undang dijalankan demi kepentingan rakyat.
"Melalui UU Cipta Kerja, diharapkan dapat membangun ekosistem berusaha di Indonesia yang lebih baik dan dapat mempercepat terwujudnya kemajuan Indonesia," ujarnya.
Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak setuju dengan hasil RUU Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi Undang-Undang.
Baca Juga: RUU Cipta Kerja Dapat Bantu Angkatan Kerja Dapat Pekerjaan
Masyarakat menilai, dalam RUU Cipta Kerja terdapat pasal yang tidak sesuai dengan kebutuhan para buruh.
Setelah disahkannya RUU Cipta Kerja dalam rapat paripurna, sosok Puan Maharani sebagai ketua DPR tak luput menjadi sorotan netizen. Mulai dari Puan yang mematikan mik anggota DPR Benny K Harman dari fraksi Partai Demokrat, harta kekayaan milik Puan dan Instagram Puan Mahari yang banjir komentar pedas dari netizen.
Sekedar informasi, akun instagram Puan Maharani, @puanmaraniri yang memiliki pengikut sebanyak 483 ribu followers dengan 437 postingan, kolom komentar yang ada pada postingan terakhirnya, dibanjiri kurang lebih 106 ribu komentar netizen. Di antaranya seperti:
@sirubb***
"Kerjanya puan yg saya lihat: Matiin mikrofon".
@learn***
"Saya yakin alm.Soekarno kecewa sedih melihat ini”.
@bramaset***
"Dari rakyat, oleh rakyat, untuk penjahat”.
@mg0***
"Anda tidak sopan ya, itu lagi rapat, lagi berdiskusi, lagi mengeluarkan pendapat. Malah langsung matiin mic nya. Suara anggota saja tidak didengar apalagi suara rakyat".
Padahal, menurut Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam RUU Cipta Kerja juga akan membantu para pencari pekerjaan yang kehilangan kerja akibat pandemi corona untuk dapat pekerjaan kembali.
Baca Juga:Terkait RUU Cipta Kerja, Jokowi Sebut Cuti Karyawan Tidak Dihapus
Airlangga mengatakan, RUU Cipta Kerja ini sama dengan pelatihan Kartu Prakerja. Tingginya animo masyarakat khususnya angkatan kerja terhadap program itu, menurutnya, dapat dijadikan prototipe kesuksesan program pemerintah.