Dikabarkan bahwa maskapai Thai Airways telah dinyatakan bangkrut, dan kini beralih usaha dengan menjual Patong go. Tak main-main dari hasil jualan Patong go ini Thai Airways meraup keuntungan hingga 10 juta Baht atau Rp 4,7 miliar perbulan.
Penjabat presiden Thai Airways, Chansin Treenuchagron mengatakan bahwa patong-go sangat populer hinga orang-orang antre panjang untuk membelinya di setiap pagi.
Baca Juga: China Akan Dukung Program Vaksin Corona WHO untuk Negara Kaya dan Miskin
"Orang-orang antre panjang untuk membelinya setiap pagi di lima gerai makanan milik kami di Bangkok,"ujarnya.
Dengan hasil yang cukup fantastis, mereka pun berencana mewaralabakan usaha penjualan sejenis gorengan itu dengan mitra. Patong go adalah sejenis gorengan yang terbuat dari adonan tepung.
Patong go ini bentuknya mirip cakwe di Indonesia. Setiap kotak 50 baht (Rp 23 ribu) berisi tiga batang adonan goreng dan secangkir saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan telur custard.
THAI Catering menjual setiap kotak yang berisi tiga adonan goreng dan secangkir saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan puding telur, seharga 50 baht.
THAI memiliki lima gerai yang berada di toko roti Puff & Piedi pasar Or Tor Kor, di kantor pusat THAI di distrik Chatuchak, gedung Rak Khun Tao Fa, dan gedung Thai Catering di distrik Don Muang, serta cabang Silom THAI.
Baca Juga: Penjelasan Paling Lengkap Jokowi soal RUU Cipta Kerja
Dikabarkan juga sebelumnya bahwa Maskapai Thai Airways mengajukan kebangkrutan setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan keuangan, yang diperparah oleh dampak pandemi Covid-19.
Pada Juni lalu, maskapai ini dinyatakan bangkrut dengan total kewajiban utang 332,2 miliar Baht (Rp 157 triliun). Pengadilan Kepailitan Sentral telah memberikan persetujuan untuk restrukturisasi utang.