China Akan Dukung Program Vaksin Corona WHO untuk Negara Kaya dan Miskin

China Akan Dukung Program Vaksin Corona WHO untuk Negara Kaya dan Miskin

Yuli Nopiyanti
2020-10-10 08:21:43
China Akan Dukung Program Vaksin Corona WHO untuk Negara Kaya dan Miskin
Ilustrasi vaksin Corona

Ditengah pandemi virus corona yang masih belum mereda membuat China bergabung dalam skema global untuk disitribusi vaksin covid-19 yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Upaya terbaru Beijing untuk bergabung dalam perang global melawan virus corona itu dilakukan menyusul kritik atas penanganan pandemi, yang telah berkontribusi pada pandangan yang tidak menguntungkan tentang China di negara-negara maju, seperti yang ditunjukkan oleh survei baru-baru ini.

Baca Juga: China Kembangkan Satu Kandidat Vaksin Corona yang Disebut Aman

"Kami mengambil langkah konkret ini untuk memastikan distribusi yang adil untuk vaksin, terutama ke negara berkembang, dan berharap negara yang lebih mampu juga akan bergabung dan mendukung COVAX," ujar Hua Chunying. 

Diberitakan sebelumnya, COVAX adalah program PBB yang dibentuk dan dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi untuk Inovasi Tanggap Epidemi (CEPI), dan Alianasi Vaksin. 

Target COVAX, mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia, dengan prioritas negara-negara miskin, per akhir tahun depan.

Di sisi lain untuk mewujudkan misinya, COVAX akan mengumpulkan dana dan sumber daya sains dari negara-negara kaya untuk memastikan ada vaksin untuk negara-negara miskin.

Setidaknya ada 92 negara dengan perekonomian menengah ke bawah yang menjadi target COVAX.

Menurut Sekjen PBB Antonio Guterres, program COVAX membutuhkan sokongan dana yang besar. Perhitungannya, COVAX akan membutuhkan pendanaan US$15 miliar untuk mencapai targetnya.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran Corona, Banda Aceh Luncurkan Aplikasi COVID-19

Beijing memiliki kemampuan yang cukup untuk membuat vaksin COVID-19 dan akan memprioritaskan pasokan ke negara berkembang jika sudah siap, kata Kementerian Luar Negeri China.

China memiliki setidaknya empat vaksin eksperimental dalam tahap akhir uji klinis.

Dua di antaranya sedang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara, dan dua lainnya oleh Sinovac Biotech dan CanSino Biologics.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30


Hasil Riset Puspenpol Sebut FYP TikTok Jadi Game Changer Politik Indonesia

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 14, 2024 13:02:26


Foto: GBK Jadi Lautan Biru di Kampanye Prabowo-Gibran

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 10, 2024 20:14:24