DKI Jakarta memperpanjang PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona, sejumlah anggota DPRD DKI justru menyoroti warga Jakarta yang mencari hiburan di luar kota untuk menghindari PSBB.
Diketahui bahwa selama penerapan pembatasan sosial bersekala besar yang diperketat saat ini, tempat hiburan di Jakarta kembali ditutup, bahkan restoran dilarang menyediakan makan di tempat.
Baca Juga: Penyebab Corona Belum Terkendali di Indonesia. Salah Satunya PSBB Ketat
Hal ini membuat Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono mengusulkan agar Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan pengawasan ketat di setiap perbatasan atau check point kota untuk mencegah warga Jakarta makan dan berekreasi di luar kota saat PSBB.
“Jadi, orang DKI yang pergi ke luar DKI untuk satu urusan, ya tentunya harus benar-benar dicek memang sesuai dengan tujuan dari suksesnya PSBB apa tidak. Yang beraktivitas di luar pekerjaan, itu mesti dibatasi,” ujar Mujiyono.
Mujiyono juga menilai bahwa permasalahan tersebut masih terjadi karena koordinasi antara Gubernur DKI Anies Baswedan dengan para kepala daerah penyangga selama masa PSBB ketat ini belum optimal.
Pembatasan warga yang pergi ke luar kota di luar urusan pekerjaan seperti berlibur atau mencari hiburan harus dibatasi melalui komitmen bersama antar kepala daerah.
Banyak juga kabar yang mencuat kabar banyak warga Jakarta yang pergi mencari hiburan di Bekasi, Depok dan Tangerang untuk menghindari aturan PSBB ketat DKI.
Disisi lain Anggota DPRD Gilbert Simanjuntak menyayangkan fenomena tersebut. Ia juga menyinggung soal kafe di wilayah Bekasi yang ditutup Satpol PP pada Sabtu malam.
Baca Juga: Penyebab Emir Kuwait Syekh Sabah Meninggal Dunia
Usai beredar video viral di media sosial menunjukkan para pengujung kafe rama-ramai berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Menurut Gilbert, kejadian seperti itu semestinya bisa dicegah dengan membangun komunikasi dan kerja sama yang jelas antar kepala daerah.
“Jadi memang butuh kerja sama dengan semua pihak. Termasuk kejadian kafe yang rame betul di Bekasi itu, orang Jakarta pada ke sana, saya sangat sesalkan itu,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa menilai dari kejadian tersebut merupakan bukti lemahnya pengawasan dan antisipasi Pemprov DKI.