Emir Kuwait Syekh Sabah a-Hamad al-Jaber al-Sabah (91 tahun) telah meninggal dunia pada Selasa 29 September 2020.
Dia meninggal dalam perawatan di rumah sakit di Amerika Serikat.
Pemerintah Kuwait menghentikan semua program reguler dan menyiarkan ayat-ayat Alquran.
Hal ini dilakukan sebagai sebuah tindakan langka yang menandakan akan datangnya pengumuman kematian penting.
Beberapa saat kemudian, Menteri Pengadilan Kerajaan Kuwait Syekh Ali Jarrah Al Sabah muncul dengan tangan agak bergetar dan mengumumkan kematian Sheikh Sabah.
Baca Juga: Kronologi Musala Coret Anti Islam dan Saya Kafir di Tangerang
"Dengan kesedihan dan duka yang mendalam, rakyat Kuwait, negara-negara Arab dan Islam, dan orang-orang yang ramah di dunia berduka atas kematian almarhum Yang Mulia Syekh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah, emir negara Kuwait," ucapnya.
Sayangnya dia tidak memberitahu secara rinci kematian dari Emir Kuwait Syekh Sabah a-Hamad al-Jaber al-Sabah.
Sekedar informasi, Emir Kuwait Syekh Sabah a-Hamad al-Jaber al-Sabah, dianggap sebagai arsitek kebijakan luar negeri Kuwait modern.
Perannya, dipandang saat berusaha memediasi perpecahan antara Qatar dan Arab Saudi plus sekutunya, yakni Mesir, Bahrain serta Uni Emirat Arab (UEA).
Baca Juga: Biodata Paling Lengkap Ziva Magnolya, Jebolan Indonesian Idol yang di Follow Keke Wyatt
Sebelunya, pada Juli lalu, heikh Sabah sempat dilaporkan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Ia bahkan sempat dibawa ke Amerika Serikat (AS) untuk keperluan pengobatan.
Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah lahir 6 Juni 1929. Ia disumpah sebagai Emir Kuwait pada 29 Januari 2006 setelah mendapat peneguhan oleh Dewan Nasional Kuwait. Ia merupakan putera ke-4 Syekh Ahmad Al-Jaber Al-Sabah yang merupakan Emir Kuwait periode 1921-1950.
