Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyatakan berharap bahwa Indonesia bisa mendapatkan vaksin virus Covid-19 dengan harga lebih murah hingga US$2.
Harapan tersebut, kata Retno, usai menjalin kerjasama multilateral dengan COVAX Facility yang juga bermitra dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF).
Menurut Retno, melalui perjanjian itu Indonesia akan memperoleh vaksin sekaligus bantuan keringanan finansial melalui mekanisme atau official development assistant.
Baca Juga: Alami Peningkatan 3.963, Kasus Positif Corona 228.993, 9.100 Lainya Meninggal
"Adanya bantuan finansial maka diharapkan harga vaksin akan lebih murah," kata Retno saat memberikan sambutan yang disiarkan langsung melalui kanal Kementerian Kesehatan di YouTube, Rabu 16 September 2020.
Sekedar informasi, kerja sama dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (UNICEF) berupa Indonesia bergabung dengan Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) dan Coalition for Epidemic Perparedness Innovations (CEPI) adalah dua organisasi yang berusaha untuk memberikan akses yang sama terhadap vaksin Covid-19.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia terus berusaha untuk memperoleh akses vaksin Covid-19. Saat ini Indonesia sudah memperoleh 250-300 juta dosis vaksin, di mana 30 juta sudah dikomitmenkan akan diberikan pada kuartal IV-2020.
Baca Juga: Fakta Terbaru soal Scuba dan Masker Buff yang Dilarang Pemerintah, Terlalu Elastis
"GAVI dan CEPI adalah kegiatan multilateral berbagai kelembagaan dari berbagai negara untuk mendapatkan vaksin sebagai public services. Melalui GAVI dan CEPI ini harga vaksin akan lebih rendah US$3-US$5," terang Arilangga dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom bertema "Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing" dilansir dari CNBC, Rabu 16 September 2020.
Sumber: CNN, CNBC