Kapten pilot wanita pertama untuk penerbangan sipil di Indonesia, Capt Indah Yuliani atau yang akrab dengan nama sapaan Cipluk tutup usia.
Perempuan yang akrab disapa Cipluk itu mengaku terpapar covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG). Alumni Course 28 (Politeknik Penerbangan Indonesia atau PLP) Curug itu mengaku ditolak rumah sakit karena sudah penuh.
Capten Indah Yuliani ini merupakan lulusan PLP Curug, Tangerang tahun 1979 atau angkatan 28 di sekolah penerbangan milik Kementerian Perhubungan.
Capt Indah Yuliani, Noor Wahjudie menceritakan semasa pendidikan penerbangan di Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, Tangerang, Banten, ada tradisi mandi oli bagi siswa penerbang yang lulus tahap menerbangkan pesawat sendiri tanpa instruktur.
Baca Juga: Penerbangan Indonesia Berduka, Kapten Pilot Wanita Pertama Meninggal Dunia
Mandi oli yang dimaksud adalah memandikan siswa yang dimaksud dengan oli pesawat yang ditampung di wadah, di mana si-siswa hanya mengenakan pakaian dalam.
Capten Indah Yuliani ini memulai karir dunia penerbangan di Maskapai Bouraq Indonesia Airlines. Berkarir menjadi seorang pilot tak semulus yang di bayangkan, pasalnya ia pernah dituduh terlibat skandal seks dengan pilot pria lain, ia pun pernah diberhentikan dengan hormat.
Ia juga pernah di tolak perusahaan penerbangan lain karena Bouraq memberi rekomendasi buruk terhadapnya. Namun akhirnya dia kembali dan bergabung bersama maskapai Airfast Indonesia sejak 1990 hingga tutup usia.
Sumber:kumparan/detik/mi/tempo