Mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Denpasar dan BPN Kabupaten Badung, Tri Nugraha (53) melakukan bunuh diri di dalam kamar mandi. Tri Nugraha mengakhiri hidupnya saat akan dibawa dari Kejaksaan Tinggi Bali menuju LP.
"Nah ketika perjalanan itulah saya mendapat informasi dia minta izin ke toilet dan di sana bunuh diri," kata Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Asep Maryono, saat dimintai keterangan di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Denpasar, pada Senin, 31 Agustus 2020 malam.
"Posisinya saat itu dalam toilet karena alasannya dia mau ke toilet. Terdengar letusan, kami buka pintunya dan saat itu tidak terkunci," lanjut Maryono.
Maryono menceritakan, pada pukul 10.00 WITA, Nugraha datang ke Kantor Kejaksaan Tinggi Bali. Karena mengikuti prosedur yang ada, pada tamu harus meletakan barang-barangnya ke dalam loker.
"Jadi semua itu tersimpan. Pertama jam 10.00 WITA dan kunci loker itu dibawa yang bersangkutan, termasuk barang-barang penasehat hukum disimpan di loker. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Siang harinya dia akan sholat dan makan tapi tidak kembali. Kami tunggu sampai jam 15.00 WITA, itu sekitar siang hari," ujar Maryono.
"Kunci loker masih dipegang tersangka Tri Nugraha, lalu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Setelah itu proses pada saat kami lakukan penahanan, kami tidak tahu kalau rupanya isi loker itu barangnya sudah dikeluarkan. Dikeluarkan oleh penasehat hukumnya, berdasarkan informasi yang kami terima, dia meminta penasehat hukumnya untuk mengambil barang, ini kita tidak tahu sama sekali," tambahnya.
Maryono menyebutkan, Nugraha melakukan bunuh diri sekitar pukul 19-40 WITA. Nugraha menembakan pistol dibagian dada kirinya. Nugraha lalu dilarikan ke RS Bros.
Baca juga: Merinding! Kisah Mistis Taman Langsat Menyimpan Nuansa Mistis yang Sangat Mencekam
"Senjatanya pistol, kami belum tahu jenis apa, tapi itu diduga adalah senjata yang kami tidak tahu jenisnya. Ia menembak bagian dadanya di dalam toilet. Kami tidak tahu dia bawa pistol. Ada satu kali tembakan saja. Setelah terdengar letusan baru kami buka," kata Maryono.
"Berdasarkan informasi dari pihak RS, tersangka Tri Nugraha dinyatakan meninggal. Kami tidak tahu (ada pistol) karena itu barang milik Tri Nurgaha, yang penting sekarang ini kita memberitahukan keluarga," pangkasnya.
Sumber: iNews/Antara
