Kisah Nenek Berpenghasilan Rp 15 Ribu Besarkan 7 Cucu di Gubuk Reyot

Kisah Nenek Berpenghasilan Rp 15 Ribu Besarkan 7 Cucu di Gubuk Reyot

Dedi Sutiadi
2020-08-28 21:46:09
Kisah Nenek Berpenghasilan Rp 15 Ribu Besarkan 7 Cucu di Gubuk Reyot
Baznas Sumedang saat menyerahkan bantuan ke keluarga pasutri yang tinggal di rumah reyot. (Istimewa)

Kisah pilu ini dialami oleh nenek Enah (70) yang harus menghidupi tujuh cucunya yang masih kecil dengan penghasilan Rp 15 ribu per-hari. Sedangkan suaminya bernama Enam (80) yang terbujur sakit sejak beberapa tahun lalu.

"Suami saya sudah lama sakit, hanya bisa terbaring di tempat tidur saja, semua aktivitas ya di tempat tidur," kata Enah saat Baznas Sumedang dan tim Sumedang Simpati Quick Respone (SSQR) menyerahkan bantuan, pada Jumat, 29 Agustus 2020.

Tidak hanya itu, melihat kondisi rumah yang seperti gubuk kecil ukuran 2,5 meter x 2,5 meter itu pun reyok dan nyaris ambruk. Mirisnya, rumah sekecil itu diisi 10 orang.

Rumah kakek dan nenek itu di Dusun Baru, RT 1/7, Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jika hujan, mereka harus bermandi hujan karena bocor.

"Kalau hujan suka bocor, kalau malam juga dingin karena dindingnya sudah pada bolong," ujar Enah.

"Suami saya sudah lama sakit, hanya bisa terbaring di tempat tidur saja, semua aktivitas ya di tempat tidur," lanjut Enah.

Enah dan Enam sebenarnya memiliki anak tunggal bernama Emat (33) yang bekerja sebagai supir truk, sedangkan istrinya bernama Siti Hurjanah (33) pekerjaannya sebagai pembantu. Mereka juga kekurangan ekonomi sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Baca juga: Kisah Cinta Lionel Messi Hingga CLBK dengan Antonella Roccuzzo

Baca juga: Kisah Misteri Burung Robin, Kehadirannya Pertanda Kematian atau Pembawa Keberuntungan

Enah yang menjadi tulang punggung keluarga itu harus berjualan daun pisang ke pasar. Sedangkan, cucu tertua berperan sebagai perawat kakek dan adik-adiknya di rumah.

"Kalau saya ke pasar, cucu tertua yang masih duduk di Kelas 6 SD merawat suami saya dan adik-adiknya," ucap Enah.

Ketua Baznas Sumedang, Ayi Subhan Hafas saat memberi bantuan mengatakan, bantuan yang diberikan kepada keluarga itu baru berbentuk bantuan tangkis untuk keperluan sehari-hari. Namun, untuk ke depan pihaknya bakal memberikan bantuan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), untuk memperbaiki rumah keluarga tersebut.

"Bantuan untuk sementara ini sifatnya taktis dulu, berupa sembako," katanya.

"Melihat kondisi rumahnya memang sangat tidak layak huni, bahkan sudah mau roboh, tidak ada MCK. Maka itu secepatnya akan kami bantu melalui program RTLH," lanjut Ayi.


Sumber: SuryaOnline


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30