WhatsApp sepertinya cukup tegas dalam menertibkan akun yang dianggap tidak 'wajar'.
Perusahaan berbalas pesan ini, bahkan sampai menghapus akun-akun yang dinilai bermasalah.
WhatsApp APAC Communications Director, Sravanthi Dev mengatakan pihaknya menghapus dua juta akun setiap bulannya. Perusahaan menggunakan Machine Learning dalam menindak akun yang hendak diblokir.
"Kami memblokir 2 juta akun setiap bulannya," ujar Sravanthi dalam diskusi virtual, dilansir CNN, Kamis 27 Agustus 2020.
Baca Juga: Penguna Kamera Canon Bisa Unggah Foto Otomatis Langsung ke Google Photos
Sayangnya, Sravanthi enggan merinci berapa banyak akun di Indonesia yang diblokir. Dia hanya menuturkan 2 juta akun itu merupakan data secara global dalam dua hingg atahun terakhir.
Dia berkata seluruh akun yang diretas juga bukan berdasarkan dari laporan. Dia menyebut 75 persen akun yang diretas dieksekusi oleh Machine Learning.
Lebih lanjut, Sravanthi menyebut indikatpor akun yang diblokir oleh WhatsApp adalah akun yang mencurigakan, misalnya mengirim pesan dalam jumlah tidak wajar ketika baru dibuat atau teregistrasi. Selain itu, akun yang diblokir WhatsApp adalah akun yang mengirim pesan kepada banyak nomor baru setelah baru teregistrasi.
WhatsApp tidak mengizinkan penggunanya untuk mengirim pesan secara massal. Sehingga, dia mengatakan pihaknyya menggunakan Machine Learning untuk mengidentifikasi dan memblokir akun yang mengirim pesan secara massal.
Baca Juga: Fakta-Fakta ShopeePay Resmi Meluncur, Hingga Kampanye “Semua Rp1”
"Kami menanggapi masukan negatif, yang kami terima dalam bentuk laporan dan peblokiran oleh pengguna," ujar Sravanti.
Sravanthi menambahkan sebanyak dua miliar orang di seluruh dunia telah menggunakan WhatsApp. Selain simpel dan dapat diandalkan, dia mengklaim WhatsApp menggunakan End to End Encryption yang membuat hanya pengirim dan penerima pesan yang dapat melihat isinya.
Sumber: Detik, CNN, CNBC