Akibat Covid-19 Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Ini Kata Pengamat

Akibat Covid-19 Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Ini Kata Pengamat

Yuli Nopiyanti
2020-08-25 18:05:28
Akibat Covid-19 Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Ini Kata Pengamat
Ilustrasi SPBU PT Pertamina yang Merugi Akibat Pandemi Virus Corona

Ditengah pandemi virus corona perusahaan BUMN, PT Pertamina mencatat kerugian bersih sebesar US$ 767,92 juta atau sekitar Rp11,4 triliun.

Namun tak hanya itu saja bahkan akibat dari kerugian ini membuat Pertamina menjadi bahan pembicaraan panas warganet, tetapi juga sosok sang Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Tak hanya itu saja bahkan menanggapi hal itu, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pihak komisaris sejak awal tahun sudah meminta Pertamina diaudit.

Baca Juga: Begini Jawaban Firli Bahuri saat Diminta Mundur dari Ketua KPK oleh MAKI

"Pertamina banyak kerugian yang 'ditutupi '. Tunggu hasil akhir audit," katanya kepada wartawan, Selasa 25 Agustus 2020.

Namuna tak hanya itu saja bahkan Ahok juga tak ingin menjelaskan secara detail terkait hal ini. Namun ia juga mengatakan bahwa yang jelas jajaran Dewan Komisaris sudah memberikan peringatan dan arahan kepada jajaran direksi Pertamina.

Berdasarkan laporan keuangan Pertamina yang dikutip dari IDN Times, kerugian yang ditanggung Pertamina salah satunya disebabkan pendapatan yang anjlok 19,81 persen secara tahunan, atau year on year (yoy) dari US$ 24,54 miliar pada semester I tahun lalu menjadi US$ 20,48 miliar.

Tak hanya itu saja bahkan ruginya Pertamina membuat Ahok mendapat sorotan warganet melalui akun Twitternya.

Salah warganet yang menyoroti Ahok ialah akun @mpuanon. Dalam cuitan yang diunggahnya, dia menuliskan "Tekor, Ahok molor. Kerja Hok, kerja!," tulisnya.

Namun ada pula yang membela Ahok, seperti salah satu warganet bernama @Daspan_Asrya, "Si Ahok masuk Pertamina itu baru seumur jagung, sedangkan Pertamina rugi Rp11 t gak ujug-ujug. Berarti kerugian itu ada sebelum Ahok masuk tapi belum ketauan," tulis dia.

Dilansir dari CNN Indonesia, kerugian Pertamina ini dipicu oleh sejumlah pos. Seperti misalnya penurunan penjualan minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produk minyak dalam negeri hingga penurunan pendapatan dari aktivitas operasi lainnya.

Tak hanya itu saja bahkan menurut Pengamat Energi dari Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahean, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memang telah mengubah tatanan hidup global, bahkan tatanan negara-negara dunia di semua lini. 

Mulai dari ekonomi, sosial, budaya dan politik, tidak ada satupun kehidupan yang luput dari perubahan oleh karena Covid-19. 

"Ada beban besar yang harus ditanggung, tetapi pendapatan bersih berkurang, akhirnya kinerja ekonomi menurun dan minus. Begitu perusahaan-perusahaan mulai dari skala besar hingga kecil. Yang kecil bahkan sudah berguguran satu persatu, sementara yang besar terus berjuangan agar tak gugur," tuturnya kepada wartawan, Selasa 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Satu Pegawai Positif Corona, Kantor Kemenkumham Bali Tetap Buka dengan Protokol Kesehatan

"Lantas apa yang salah dari meruginya Pertamina hingga 11 triliun? Bukankah itu menjadi minus yang tidak mengecewakan? Minus yang masih menyimpan rasa optimis? Covid-19 yang membuat manusia berhenti berbulan-bulan adalah penyebab utama minus ini, bukan karena kinerja yang buruk," lanjutnya

Namun tak hanya itu saja bahkan Ferdinand menambahkan, bahwa hampir seluruh perusahaan minyak dan gas besar dunia mengalami kemerosotan kinerja. 

Maka itu, kerugian Pertamina tersebut menjadi hal yang wajar dan terjadi bukan karena buruknya kinerja direksi atau pimpinan perusahaan. 

"Kita dukung Pertamina segera bangkit kembali dan positif setelah hasilnya New Normal berjalan. Inilah ujian kinerja bagi Direksi, Komisaris dan Karyawan. Jika kembali positif akhir tahun, maka rugi Rp11 triliun itu menjadi wajar dan lumrah di tengah tsunami covid," pungkasnya.



Sumber:Cnn,indozone,idntimes,detik


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30