Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan sedang mengalami koma. Klaim tersebut, pertama kali diucapkan seorang mantan pejabat Korea Selatan, di tengah laporan Kim Jong Un telah membagi sebagian kekuasaan kepada adiknya, Kim Yo Jong.
Chang Song-min, eks ajudan mendiang Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, mengklaim, Kim Jong Un sakit parah di tengah spekulasi jarangnya dia tampil di depan umum tahun ini.
"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," katanya kepada media Korsel, dikutip dari New York Post, Senin 23 Agustus 2020.
Baca Juga: Terkait Corona, China Kembangkan Vaksin Corona dari Sel Serangga
Mantan ajudan tersebut menambahkan, adik perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong sudah siap membantu memimpin negara. "Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo Jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," katanya.
Klaimnya muncul setelah mata-mata Korsel mengungkapkan bahwa Kim Yo Jong (33) sekarang menjabat sebagai "orang kedua secara de facto" di Korut, meski belum sah ditunjuk sebagai penggantinya.
Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen, Badan Intelijen Nasional Korsel mengatakan, peralihan kekuasaan sebagian bertujuan untuk "meredakan stres (Kim Jong Un) dari pemerintahannya, dan menghindari kesalahan jika ada kebijakan yang gagal," lapor kantor berita Yonhap.
Sekedar informasi, Kim Jong Un hanya terlihat beberapa kali di depan publik tahun ini, yang memunculkan rumor tentang kondisi kesehatannya. Pada April, ia sempat dirumorkan meninggal, konon karena operasi jantungnya gagal.
Mengenal Koma
Dilansir dari Healthline, Senin 23 Agustus 2020, koma adalah keadaan tidak sadar yang berkepanjangan. Koma terjadi ketika bagian otak rusak, baik sementara maupun permanen.
Kerusakan ini menyebabkan ketidaksadaran, ketidakmampuan untuk bangun, dan tidak responsif terhadap rangsangan seperti rasa sakit, suara, dan cahaya. Kata "koma" berasal dari kata Yunani "koma", yang berarti "tidur nyenyak".
Koma memiliki sejumlah penyebab potensial. Mulai dari cedera atau penyakit hingga stroke, tumor, hingga penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
Seseorang yang sedang koma masih hidup tetapi tidak dapat bergerak sesuka hati. Mereka tidak dapat berpikir, berbicara, atau menanggapi lingkungan mereka. Fungsi penting, seperti pernapasan dan sirkulasi darah, tetap terjaga.
Baca Juga: Viral Video Kerumunan di Mall Tentrem Semarang, Tak Terapkan Protokol Kesehatan Jaga Jarak
Koma adalah keadaan darurat medis. Penyedia layanan kesehatan perlu bekerja dengan cepat untuk mempertahankan kehidupan dan fungsi otak. Mereka juga perlu menjaga kesehatan pasien selama koma.
Sumber: Kompas, Suara