Pengerebongan, Upacara Keagamaan Hindu yang Penuh Mistis

Pengerebongan, Upacara Keagamaan Hindu yang Penuh Mistis

Alpandi Pinem
2020-08-19 16:22:35
Pengerebongan, Upacara Keagamaan Hindu yang Penuh Mistis
Pengerebongan, Upacara Keagamaan Hindu (Istimewa)


Ngerebong atau pengerebongan digelar setiap Minggu Pon pada Wuku Medangsia menurut kalender Bali. Tujuan tradisi ini agar manusia selalu menjaga keharmonisan hubungan dengan Tuhan, sesamanya, dan juga alam.

Pelaku ritual adalah umat Hindu di Pura Pangrebongan. Wisatawan diperkenankan menonton acara tersebut asalkan mau menggunakan pakaian adat Bali. Sementara bagi wanita, harus dalam keadaan suci (tidak sedang menstruasi).

Ngerebong merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh khususnya penduduk Desa Kesiman yang berada di Denpasar Bali. Kata ngerebong sendiri memiliki arti berkumpul. Ketika upacara keagamaan Hindu ini diselenggarakan, mereka percaya bahwa para dewa sedang berkumpul. Upacara ini dilaksanakan pada Redite Pon Wuku Medangsia atau tiap 210 Hari sekali.

Baca Juga : Kisah Mistis Kajeng Kliwon yang Dikenal Angker dan Dikeramatkan di Bali

Baca Juga : Kisah Misteri Ilmu Kuno Pengleakan di Bali yang Konon Dianggap Sesat dan Mengerikan

Baca Juga : Seram! Ini 3 Tempat di Bali yang Dikabarkan Angker, Berani Berkunjung?


Tradisi upacara keagamaan Hindu Pengerebongan dipusatkan di Pura Petilan yang berada di Desa Kesiman, Denpasar Bali. Di tempat upacara tersaji suguhan alunan musik tradisional, bunga-bunga yang ditempatkan pada tempayan, juga penjor-penjor. Para pecalang atau polisi adat akan mengosongkan atau menutup jalan karena rangkaian upacara ini termasuk acara yang sakral.

Sebelum acara dimulai, penduduk bersembahyang di Pura Petilan. Acara dilanjutkan dengan adu ayam di wantilan yang adalah bangunan mirip bale-bale. Sesudahnya penduduk akan mengarak barong menuju Pura Pengerebongan. Kemudian mereka keluar dari pura lalu mengelilingi arena adu ayam sebanyak tiga kali.

Saat sedang mengelilingi wantilan beberapa masyarakan ada yang kerasukan atau disebut juga kerauhan. Mereka akan berteriak, menangis, menggeram, menari sambil diiringi musik beleganjur. Tak hanya itu, beberapa orang yang kesurupan akan melakukan hal ekstrem seperti menghujamkan keris ke leher, dada, juga kepala mereka, tapi tak ada satu pun yang terluka. Mereka yang tidak mengalami kesurupan harus mengamankan penduduk lain agar orang-orang yang kesurupan tidak melukai mereka.

Baca Juga : Kisah Mitos Dibalik Wanita Bali yang Nama Aslinya Tidak Boleh Diucapkan, Benarkah?

Baca Juga : Kisah Mistis Gua Angker Panji Landung di Bali yang Miliki Pancuran yang Konon Dapat Menyembuhkan Penyakit

Baca Juga : Gebogan, Sesaji yang Diusung Saat Tradisi Hindu di Bali


Upacara keagamaan Hindu ini tak hanya diselenggarakan untuk menarik turis tapi ada tujuan khusus. Adapun tujuannya yaitu agar masyarakat pemeluk agama Hindu selalu menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan manusia, juga antara manusia dengan alam yang dikenal juga dengan istilah Tri Hita Karana.

Upacara yang diselenggarkan di Desa Kesiman Denpasar Bali ini akan berakhir saat matahari sudah tenggelam. Upacaranya ditutup dengan sembahyang yang membuat para roh kembali ke asalnya. Untuk kamu yang penasaran dengan Pengerebongan, bisa datang ke Desa Kesiman, Denpasar Bali pada pagi hari, sekitar pukul 09.00 WITA.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30