Gebogan, Sesaji yang Diusung Saat Tradisi Hindu di Bali

Gebogan, Sesaji yang Diusung Saat Tradisi Hindu di Bali

Alpandi Pinem
2020-07-21 14:49:30
Gebogan, Sesaji yang Diusung Saat Tradisi Hindu di Bali
Gebogan (Istimewa)


Gebogan merupakan sesaji yang digunakan untuk upacara keagamaan umat Hindu. Biasanya dibuat setiap piodalan atau hari lahir sebuah pura atau bangunan suci.

Ukuran gebogan menjulang tinggi dengan ukuran 50 cm sampai 1,5 meter. Dalam gebogan terdapat batang pisang yang akan menjadi penyangga dengan dulang di bawahnya untuk menusuk buah-buahan menggunakan lidi bambu.

Buah merupakan unsur terpenting dari gebogan ini. Karena buah sebagai wujud kekayaan alam yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa. Gebogan sendiri diisi dengan bermacam-macam buah (misalnya misalnya apel, pir, pisang) dan roti. Semuanya dirangkai dan dihiasi dengan janur.

Baca Juga : Kisah Misteri Tentang Kesaktian Presiden Soeharto Menunjuk ke Langit Hanya Semenit Hujan Langsung Turun

Baca Juga : Wah! Ternyata Ini Alasan Mengapa Perempuan Bali Tempo Dulu Tidak Menggunakan Penutup Dada

Baca Juga : Warak Ngendok, Hewan Mitologi yang Sakti yang Mengiringi Asal Usul Kota Semarang


Perhatikanlah bagian bawah gebogan. Maka kita akan menemukan deretan apel fuji yang besar dan segar. Buah di gebogan dipasang berderet dan apel fuji biasanya dipasang dideret paling bawah.

Hal ini karena ukuran apel fujinya besar. Sehingga gebogan bisa berpenampang segitiga, yaitu buah yang besar di bawah dan buah yang kecil di atas. Namun saat ini buah seperti mangga, dan buah naga pun dapat dipasang paling bawah.

Agar gebogan lebih berwarna dan menarik, maka apel berwarna merah cerah ini selalu ada dalam sesajen tinggi tersebut. Apel merah biasanya dipasang di bagian tengah bawah dan tengah atas gebogan. Warnanya yang mencolok akan membuat gebogan lebih indah dan enak dipandang.

Warna kuning cerah buah pir tentu membuat gebogan menjadi lebih indah. Untuk itulah buah pir selalu ada dalam setiap gebogan yang dibuat. Buah ini biasanya dipasang di bagian tengah gebogan. Warna kuning cerahnya membuat buah pir memberikan cahaya dalam gebogan.

Baca Juga : Sintren, Tarian Mistis dari Cirebon yang Penarinya Harus Suci dan Masih Perawan

Baca Juga : Tari Moyo, Tarian Indah yang Unik Mirip Elang dari Nias

Baca Juga : Wajib Tahu! Ini 4 Tradisi Unik yang Hanya Bisa Ditemukan di Sumatera Utara


Jeruk memang buah wajib dalam setiap acara apapun. Dalam gebogan tanpa jeruk, gebogan tersebut serasa tidak lengkap. Jeruk yang biasanya ada dalam gebogan adalah jeruk sunkist dan jeruk mandarin. Jeruk ini biasanya dipasang di bagian tengah atas gebogan. Warna oranye terangnya membuat gebogan menjadi enak untuk ditatap.

Sebagus-bagusnya gebogan, tanpa adanya pisang, maka gebogan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Hal ini karena pisang menjadi buah wajib di gebogan. Bukan hanya gebogan, bahkan setiap sesajen pisang merupakan buah wajib yang harus ada. Biasanya pisang terletak di belakang gebogan dengan deretan ke atas. Itulah lima buah yang selalu ada di gebogan. Dengan informasi ini, kamu menjadi tahu tentang gebogan sebagai satu budaya khas Bali.


Share :
Tags : BaliTradisi

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30