Salah satu konten media Antara yang berjudul "UJI KLINIS FASE III VAKSIN SINOVAC RESMI DIMULAI", salah satu pemilik akun instagram @ayoe2146 mengomentari dengan menyebutkan jika virus corona sengaja disebar para medis. Berikut ini komenan lengkap akun @ayoe2146.
"MENGAPA VIRUS CORONA BEGITU SULIT DILACAK? HINGGA MEMBUAT PETINGGI DI NEGRI INI KEWALAHAN? JAWABANNYA SEDERHANA. KARENA FAKTOR "KESENGAJAAN"!!," tulis akun Instagram @ayoe2146.
"LALU SIAPA SIAPA SAJAKAH YG MEMBUAT "KESENGAJAAN" TERSEBUT? KARENA VIRUS CORONA ADALAH MASALAH KESEHATAN MAKA TENTU SAJA PENYEBARANNYA ADALAH PARA AHLI DI BAGIAN KESEHATAN YANG BERNIAT BUSUK UNTUK MENYEBARKAN VIRUS CORONA."
"ADA 3 SERANGKAI DALAM PENYEBARAN VIRUS CORONA MEREKA ADALAH DOKTER, NAKES, DAN APOTEKER. MEREKA ADALAH LINGKUNGAN SETAN YG MENYEBARKAN VIRUS CORONA TIDAK KUNJUNG HILANG DARI INDONESIA."
"DIBALIK RENCANA BUSUK MEREKA ADALAH 'UANG'. UANG DARI PENJUALAN VAKSIN ADALAH MOTIF UTAMA MEREKA."
"IBARAT PETANI MEREKA MENYEBAR BENIH VIRUS CORONA DI TAHUN 2020 DAN MENUAI HASILNYA DGN MENJUAL VAKSIN DI TAUHN 2021. ITULAH RENCANA BUSUK IKATAN DOKTER DAN IKATAN APOTEKER INDONESIA," pangkas @ayoe2146.
Baca juga: Heboh! Anak Gugat Ibu kandung soal Warisan, Tiningsih: Bayar Air Susu Saya
Baca juga: Heboh Boneka Annabelle Kabur dari Museum, Cek Faktanya Disini
Namun, benarkah virus corona di Indonesia tidak kunjung mereda agar tenaga medis di atas mendapat uang dari penjualan vaksin? Berikut ini correcto.id menghimpun beberapa data terkait masalah tersebut.
1. Tidak adanya satu sujukan yang menunjukan dokter, tenanga kesehatan, dan apotekes di Tanah Air yang terlibat dalam penyebaran virus corona di Indonesia. Bahkan, ada sebanyak 74 dokter meninggal terkonformasi positif covid-19 sejak April hingga awal Agustus 2020.
2. Ancaman terbesar ada pada pekerja medis. Itu disebabkan karena mereka yang secara langsung menangani pasien positif covid-19.
3. Jika disebutkan mengapa pandemi covid-19 tak kunjung mereda, itu karena Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap penyebaran. Jumlah penduduk Indonesia sekitar 268 juta jiwa, dan semakin banyak jumlah penduduk semakin banyak pula potensi penyebaran.
4. Ada juga jumlah data riset kesehatan dasar pada 2018 menyebutkan, ada sekitar 50,2 persen masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan.
Bisa disimpulkan, jika apa yang disampaikan akun @ayoe 2146 tersebut adalah sebuah rekayasa yang tidak disertai data yang valid.
Sumber: Antara