Gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) terjadi dititik km 144 Barat Daya Jembrana, Bali pada Sabtu, 15 Agustus 2020, sekitar pukul 15.12 Wita. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
Menurut informasi dari laman akun Twitter @infoBMKG, gempa tidak berpotensi tsunami.
Kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, Wilayah III Denpasar, episentrum gempa 5,3 SR terjadi di kedalaman 10 kilometer yang kemudian dimutakhirkan menjadi 56 kilometer.
Baca Juga: Sosok Mumtaz Rais yang Ribut di Pesawat, Akhirnya Minta Maaf
#Gempa Mag:5.3, 15-Aug-20 14:12:10 WIB, Lok:9.51 LS,114.01 BT (144 km BaratDaya JEMBRANA-BALI), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG.
Disisi lain, hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=5,0.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang tadi terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Terkait dengan ada atau tidaknya korban jiwa, BMKG mencatat belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi.
Meski demikian, Rahmat tetap mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca Juga: Ini Penjelasan Direktur Utama RSUP Fatmawati Terkait 35 Karyawannya Terpapar Covid-19
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, diharapkan dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," harap Rahmat.
Sumber: tribun/kompas/kumparan