Masker menjadi perlengkapan wajib untuk menangkal penularan virus corona. Namun ternyata tidak semua jenis masker bisa dengan maksimal menangkal penularan. Setidaknya ada tiga jenis masker yang disbeut kurang efektif dalam mencegah penularan.
Duke University baru saja melakukan penelitian terkait jenis masker yang paling hingga yang kurang maksimal dalam mencegah penularan virus corona. Hasil penelitian tersebut mengurutkan 14 tipe masker tersebut. Dan berikut corrceto rangkumkan tiga masker paling tidak maksimal tangkal penularan virus corona.
Baca juga: Heboh Video Seorang Kakek Sebut Virus Corona Berasal dari Siluman
1. Masker kain bukan katun
Masker kain bukan katun dinilai kurang efektif tangkal penularan virus corona. Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, menyarankan agar masyrakay menggunakan masker kain yang tiga lapis dan berbahan katun. Menurtnya hal tersebut cukup efektif untuk menghindari penularan.
Sementara itu, dokter Diah menyarankan agara masyarakat tidak menggunakan masker dengan banyak lipatan. menurutnya masker jenis seperti itu justru akan menangkap kuman atau virus corona.
"Karena setiap lekukan itu kan bisa menampung kuman dari luar, makanya kebersihannya harus dijaga," tuturnya.
2. Masker exhaust
Jenis masker selanjutnya yang disebut tidak efektif tangkal SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 adalah Masker exhaust. Masker jenis inimerupakan masker yang memiliki ventilasi dan katup untuk digunakan sebagai metode pencegahan Corona.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan mengeluarkan himbauan agara masyarakat tidak mengunakan masker jenis tersebut. Hal itu disebabkan masker jenis ini memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup.
"Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan TIDAK boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan COVID-19 ke orang lain," tulis CDC di laman resminya.
Spesialis paru dari RS Persahabatan dr Erlang Samoedro, SpP bahakan menyebutkan masker exhaust jika digunakan oleh pasien postif corona akan membahayakan sekitar. Menurutnya jenis masker ini melindungi pemakainya, tapi membahayakn sekitarnya.
"Kalau orang terkonfirmasi sakit COVID-19 kemudian pakai masker ini, sama saja nggak pakai masker. Dia terlindungi dari ancaman luar, tapi justru mengancam orang di luar," kata dr Erlang kepada detikcom, Jumat 14 Agustus 2020.
3. Masker buff
Masker yang dinilai paling tidak efektif menangkal penularan virus corona adalah Masker buff. Ini merupakan hasil penelitian dari yang dilakukan oleh University of Duke.
Hasil penelitian menyebutkan, jenis masker yang sering digubakan pengendara motor tersebut tidak bisa menahan laju droplet ketika berbicara.
Baca juga: Ini Cara SBY Tangani Ancaman Resesi Indonesia
"Kami menghubungkan ini dengan...tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil," kata Dr. Martin Fischer, ahli kimia, fisikawan dan penulis studi, dikutip dari CNBC International.
Masker buff juga disebut menghasilkan lebih banyak droplet dibandingkan jika tidak memakai masker sama sekali karena bahan yang digunakan dapat memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.
Sumber: detikcom