Rokok elektronik atau vape sering dianggap lebih aman dibanding rokok konvensional. Sekedar informasi vape selain memicu gangguan jantung, pengguna vape beresiko tinggi tertular Covid-19, sama halnya dengan perokok biasa.
Temuan tersebut merupakan temuan terbaru yang muat dalam Journal of Adolescent Health, diketahui bahwa risiko penularan pengguna vape lima kali lebih besar dibanding bukan perokok, sedangkan perokok konvensional beresiko tujuh kali lebih tinggi.
“Ini adalah angka yang sangat besar. Kami ingin orang menyadari bahwa rokok elektrik tidak aman. Ada bahaya yang signifikan dari produk ini,” kata peneliti senior Bonnie Halpern-Feisher, profesor dan dokter anak dari Universitas Stanford, California, Amerika dilansir dari CNN, Rabu 12 Agustus 2020.
Sayangnya, penelitian yang dilakukannya tidak mengungkap apakah ada hubungan langsung antara vape dan Covid-19, tetapi ada sejumlah alasan mengapa perokok lebih rentan tertular virus corona.
Lebih lanjut, menurut Halpern-Feisher, vape dapat memengaruhi paru dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, ada jalan bahwa virus penyebab Covid-19 masuk ke dalam sel. Kebiasaan merokok vape membuat jalan tersebut lebih mudah.
Baca Juga: Update Kasus Corona di RI: 130.718 Positif, 85.798 Sembuh, 5.903 Meninggal
Untuk itu, dia mengingatkan, risiko tersebut paling besar ditemukan pada remaja.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan peneliti dari Texas Tech University, juga menemukan korelasi antara perokok dan peningkatan risiko stroke pada pasien Covid-19.
Virus SARS-CoV-2 diduga dapat menginfeksi jaringan saraf manusia. Gejala Covid-19 juga dapat berpengaruh pada sistem syaraf, seperti kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa.
Selain itu, merokok dapat meningkatkan faktor koagulasi atau pengentalan darah yang pada ujungnya berkontribusi pada risiko stroke. Padahal, Covid-19 juga diduga meningkatkan koagulasi darah.
Sekedar innformasi, kasus pasien yang positif Corona kembali bertambah di wilayah Indonesia. Hingga hari ini, pasien yang positif bertambah 1.942 orang. Sehingga totalnya menjadi 130.718.
Data penambahan kasus positif virus Corona di Indonesia ini diumumkan di situs Kementerian kesehatan pada Rabu, 12 Agustus 2020. Data perkembangan virus Corona ini disampaikan secara berkala setiap hari.
Baca Juga: Ini 6 Manfaat Lada Hitam untuk Kesehatan
Kabar baiknya, pasien yang dinyatakan sembuh hari ini bertambah 2.088 menjadi 85.798 orang. Sedangkan, untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 79. Total pasien yang meninggal menjadi 5.903 orang.
Sementara, anggota tim pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, dari seluruh kabupaten atau kota yang ada di Indonesia ada 1,75 persen atau setara dengan 9 kabupaten/kota yang jumlah kasus aktifnya lebih dari 1.000 orang. Menurutnya, 9 kabupaten/kota inilah yang harus mendapatkan perhatian ekstra, karena menyumbangkan kasus aktif yang lebih dari 1.000.
Sumber: CNN, Kompas, ABC, Kumparan, Detik