Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, mengatakan saat ini terdapat 7 kandidat vaksin COVID-19 di dunia yang masuk uji klinis fase 3.
Kemudian, Wiku menegaskan, semua negara akan berusaha keras untuk bisa mendapatkan atau menghasilkan vaksin. Ini demi melindungi masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia.
"Kita juga melakukan hal itu, baik mencari vaksin yang ada di dunia maupun mengembangkan vaksin yang ada di Indonesia," tegasnya.
Adapun vaksin COVID-19 yang memasuki fase ketiga dalam uji klinis, sebagai berikut:
1. Sinovac Biotech dengan Bio Farma
2. Wuhan Institute bersama Sinopharm
3. Beijing Institute bersama Sinopharm
4. BioNTech dan Fosun Pharma
5. Universitas Oxford dan Astrazeneca
Baca Juga: Update Corona di RI : 125.396 Positif, 80.952 Sembuh, 5.723 Meninggal
6. Moderna bersama NIAID Amerika
7. Murdoch Children's Research Institute
"Kami sampaikan bahwa uji vaksin fase ketiga ini diberikan kepada ribuan orang untuk memastikan keamanannya, termasuk efek samping yang jarang terjadi serta keefektifannya," terang Wiku.
Sekedar informasi, hari ini, Minggu 8 Agustus 2020, pemerintah mengumumkan tambahan 1.893 kasus positif corona.
Sehingga total kasus positif corona di RI kini menjadi 125.396 orang. Sementara hari sebelumnya berjumlah 123.503 kasus.
Jumlah pasien sembuh bertambah 1.646 orang, sehingga total sudah ada 80.952 pasien corona di Indonesia yang berhasil sembuh.
Meski begitu, kasus kematian akibat COVID-19 juga masih terjadi. Per hari ini, kasus kematian bertambah 65 jiwa. Jika diakumulasi, korban meninggal akibat COVID-19 mencapai 5.723 jiwa.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masyarakat mematuhi protokol corona. Terlebih, Jokowi sudah teken Inpres soal penegakan hukum protokol yang termuat sanksi bagi para pelanggar.
Jokowi mewanti-wanti masyarakat untuk hidup disiplin jika tak ingin gelombang kedua corona datang.
Terkait Vaksin Corona, Badan Kesehatan Dunia ( WHO) pada Kamis 6 Agustus 2020 telah memperingatkan kepada negara-negara kaya membuat vaksin Covid-19 kalau negara-negara miskin tetap terekspos virus itu.
Baca Juga: Terungkap, Begini Cara Cegah Covid-19 pada Orang dengan Diabetes
Lebih lanjut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, akan menjadi kepentingan negara-negara kaya untuk memastikan setiap vaksin virus corona dibagikan ke seluruh dunia.
"Nasionalisme vaksin itu tidak baik, itu tidak akan membantu kami," ujar Tedros dalam Forum Keamanan Aspen di Amerika Serikat (AS), melalui panggilan video dari markas besar WHO di Jenewa, Swiss, dilansir dari AFP, Minggu 9 Agustus 2020.
Sumber: CNN, Kompas, Kumparan, Liputan 6