Para penderita diabetes rentan mengalami infeksi virus corona (Covid-19). Begitu pula, penderita Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta diabetes berisiko mengalami gejala yang berat dan kritis. Oleh karena itu, penting untuk mengelola dan mencegah Covid-19 pada orang dengan diabetes.
Data menunjukkan, diabetes merupakan salah satu penyakit penyerta atau komorbiditas terbanyak pada Covid-19. Studi di Wuhan, diabetes merupakan komorbid kedua terbanyak setelah hipertensi, atau sekitar 8 persen.
Dilansir dari CNN, Minggu 9 Agustus 2020, sebuah studi di New York, diabetes merupakan komorbid terbanyak ketiga setelah hipertensi dan obesitas, yakni sekitar 33,8 persen.
Di Indonesia, berdasarkan data terakhir dari Kemenkes pada Mei lalu, diabetes merupakan penyakit penyerta terbanyak setelah hipertensi. Data Riskesdas 2018, prevalensi diabetes melitus berdasarkan pemeriksaan darah mencapai 8,5 persen.
Selain lebih berisiko, pasien Covid-19 dengan diabetes cenderung mengalami gejala atau penyakit yang lebih berat dan risiko kematian yang lebih tinggi. Studi menunjukkan, tingkat kematian Covid-19 dengan diabetes 4,6 kali lebih tinggi dibandingkan Covid-19 tanpa diabetes atau hiperglikemia terkendali.
Baca Juga: Update Corona di RI : 125.396 Positif, 80.952 Sembuh, 5.723 Meninggal
Pengelolaan dan pencegahan Covid-19 pada orang dengan diabetes penting dilakukan untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian.
Berikut cara mengelola dan mencegah Covid-19 pada orang dengan diabetes.
1. Mengenakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak
2. Kendalikan glikemik
Kendalikan gula darah atau glikemik dengan baik. Gula darah yang terkendali dapat mencegah timbulnya komplikasi dan kerusakan organ. Mengendalikan gula darah dapat dilakukan dengan pola makan yang tepat, memilih makanan dengan indeks glikemik rendah, dan menjaga berat badan seimbang.
3. Sering memantau gula darah
4. Stabilkan keadaan jantung dan ginjal
Diabetes berhubungan erat dengan kondisi jantung dan ginjal. Oleh karena itu, selalu perhatikan keadaan jantung dan ginjal tetap baik untuk mencegah komplikasi, sakit yang parah, dan kerusakan organ.
5. Asupan makanan yang cukup
Diabetes dan kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan makanan yang tepat dan cukup. Pilih-lah makanan yang tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
6. Kendalikan Stres
Sekedar informasi, hari ini, Minggu 8 Agustus 2020, pemerintah mengumumkan tambahan 1.893 kasus positif corona.
Sehingga total kasus positif corona di RI kini menjadi 125.396 orang. Sementara hari sebelumnya berjumlah 123.503 kasus.
Baca Juga: WHO: Negara Kaya Jangan Monopoli Vaksin Corona
Jumlah pasien sembuh bertambah 1.646 orang, sehingga total sudah ada 80.952 pasien corona di Indonesia yang berhasil sembuh.
Meski begitu, kasus kematian akibat COVID-19 juga masih terjadi. Per hari ini, kasus kematian bertambah 65 jiwa. Jika diakumulasi, korban meninggal akibat COVID-19 mencapai 5.723 jiwa.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masyarakat mematuhi protokol corona. Terlebih, Jokowi sudah teken Inpres soal penegakan hukum protokol yang termuat sanksi bagi para pelanggar.
Jokowi mewanti-wanti masyarakat untuk hidup disiplin jika tak ingin gelombang kedua corona datang.
Terkait Vaksin Corona, Badan Kesehatan Dunia ( WHO) pada Kamis 6 Agustus 2020 telah memperingatkan kepada negara-negara kaya membuat vaksin Covid-19 kalau negara-negara miskin tetap terekspos virus itu.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, akan menjadi kepentingan negara-negara kaya untuk memastikan setiap vaksin virus corona dibagikan ke seluruh dunia.
"Nasionalisme vaksin itu tidak baik, itu tidak akan membantu kami," ujar Tedros dalam Forum Keamanan Aspen di Amerika Serikat (AS), melalui panggilan video dari markas besar WHO di Jenewa, Swiss, dilansir dari AFP, Minggu 9 Agustus 2020.
Saat ini, total ada 26 calon vaksin yang sedang dalam berbagai tahap uji coba ke manusia, yang 6 di antaranya sudah mencapai Fase III uji klinis.
Sumber: CNN, Kompas, Kumparan