WHO: Negara Kaya Jangan Monopoli Vaksin Corona

WHO: Negara Kaya Jangan Monopoli Vaksin Corona

Ahmad
2020-08-09 13:50:09
WHO: Negara Kaya Jangan Monopoli Vaksin Corona
Foto: iStock

Badan Kesehatan Dunia ( WHO) pada Kamis 6 Agustus 2020 telah memperingatkan kepada negara-negara kaya membuat vaksin Covid-19 kalau negara-negara miskin tetap terekspos virus itu. 

Dalam pernyataannya WHO menyebut istilah "nasionalisme vaksin", dan hasilnya akan percuma jika vaksin hanya dimonopoli negara-negara kaya. 

Lebih lanjut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, akan menjadi kepentingan negara-negara kaya untuk memastikan setiap vaksin virus corona dibagikan ke seluruh dunia.

"Nasionalisme vaksin itu tidak baik, itu tidak akan membantu kami," ujar Tedros dalam Forum Keamanan Aspen di Amerika Serikat (AS), melalui panggilan video dari markas besar WHO di Jenewa, Swiss, dilansir dari AFP, Minggu 9 Agustus 2020.

Baca Juga: Update Corona di RI: 123.503 Positif, 79.306 Sembuh, 5.658 Lainnya Meninggal

"Agar dunia pulih lebih cepat, kita harus pulih bersama, karena ini adalah dunia yang terglobalisasi: ekonomi saling terkait. Sebagian dunia atau beberapa negara tidak dapat menjadi tempat berlindung yang aman dan pulih. Kerusakan akibat Covid-19 bisa berkurang jika negara-negara yang... memiliki dana berkomitmen untuk ini," ucapnya.

PBB juga mengatakan, berbagai jenis vaksin mungkin diperlukan untuk memerangi Covid-19. 

Saat ini, total ada 26 calon vaksin yang sedang dalam berbagai tahap uji coba ke manusia, yang 6 di antaranya sudah mencapai Fase III uji klinis.

Sekedar informasi, kasus pasien yang positif virus Corona atau Covid-19 di wilayah Indonesia kembali bertambah. Hingga hari ini, tercatat pasien yang positif corona bertambah 2.277, sehingga totalnya menjadi 123.503. 

Kabar baiknya, untuk pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 1.749 menjadi 79.306 orang. Sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 65 menjadi 5.658 orang.  

Hingga kini,  penularan virus corona masih terus terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Karena itu, pemerintah tetap mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan  dan menjaga jarak. 

Baca Juga: Terungkap, Ini Ramalan soal Kapan Pandemi Corona Berakhir Versi Bill Gates

Bahkan, seperti diketahui juga bahwa pemerintah juga belum mencabut pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal itu dilakukan untuk memerangi penularan virus corona.  

Presiden Joko Widodo mengatakan dengan penambahan pasien corona setiap harinya membuat adanya kekhawatiran masyarakat terhadap perkembangan virus corona yang semakin meningkat.  


Sumber: Kompas, CNN, Kumparan


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30