Fakta-fakta Klaster Baru Penularan Virus Corona

Fakta-fakta Klaster Baru Penularan Virus Corona

Dedi Sutiadi
2020-08-08 13:09:04
Fakta-fakta Klaster Baru Penularan Virus Corona
Ilustrasi wabah virus corona. (Gambar: pixabay)

Wabah virus corona di Indoensia masih juga belum reda. Kasus terinfeksi virus corona masih terus bertambah setiap harinya. Hal tersebut tidak terlepas dari masih tingginya penularan yang terjadi di beberapa tempat yan kemudian menjadi klaster baru penularan.

Berikut correcto kumpulkan beberapa fakta terkait klaster baru penularan virus corona di Indonesia. Data dan informasi bersumber pada keterangan pakar dan Fakta-fakta Klaster Baru Penularan Virus Corona. 

1. Perkantoran jadi Klaster Baru

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan aktivitas perkantoran telah menjadi klaster baru penularan virus corona. Hal tersebut terjadi bisa disebabkan tingginya mobiltas dan interkasi antar sesama pegawai. 

“Sebenarnya klaster itu disebut klaster apabila terjadi konsentrasi suatu tempat. Klaster yang sekarang sedang marak di menjadi perhatian masyarakat adalah klaster perkantoran. Meskipun klasternya tidak hanya perkantoran,” jelas Wiku dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat 7 Agustus 2020.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun Rp 10.000

2. Penularan Terjadi saat Menuju Kantor

Menururt Wiku klaster di perkantoran bisa disebabkan oleh beberap hal, atau penularan bisa terjadi saat dalam perjalanan menuju kantor awalnya. Sebab itu menurutnya akan mendorong tercipta klaster baru lagi di temat lain seperti terminal sebab pertemuan orang dari berbagai tempat. 

"Sebenarnya orang yang berkantor itu kan asalnya dari rumah jadi pastinya dari pemukiman ada klaster dan itu bisa tertularnya bisa di rumah atau perjalanannya menuju kantor. Ke depannya mungkin bisa jadi terbentuk klaster terminal karena transportasi," kata Wiku dalam siaran BNPB di Youtube dan ditulis Sabtu 8 Agustus 2020.

3. Komunitas Gowes jadi Klaster Baru

Sementara itu, menurut keterangan pakar kesehatan masyarakat, Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH. terciptanya klaster baru saat ini disebabkan bermunculannya komunitas sport yang mewabah di tengah pandemi. Selain itu, maraknya kumpul-kumpul seperti kongko di tempat umum menjadi pemicu lahirnya klaster baru. 

"Saya mengamati ketika stay at home, orang-orang mencari kegiatan yang bisa mengkompensasi kebosanan. Di pemukiman, anak-anak tuh berkumpul tidak tinggal di rumah. Nongkrong makin sering, ramai-ramai, itu potensial (memicu klaster)," terang pakar kesehatan masyarakat, Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH.

"Kedua adanya kelompok sport bersama, misalnya gowes. Kemarin ada yang gowes satu kelompok banyak yang positif, jadi klaster sendiri," sambungnya. 

Baca juga: Seleksi UM-PTKIN 2020: Informasi Jadwal Ujian dan Pengumuman Hasil Seleksi

4. Penerapan Protokol Kesehatan masih Lemah

Porf. Ascobat juga menerangkan bahwa masyarakat masih lemah dalam menerapkan dispilin kesehatan. Sehingga, bisa dibilang terciptanya klaster baru tidak terlepas dari lemahnya warga dalam menjalankan protokol kesehatan. "Itu juga potensial jadi klaster sehingga harus jadi perhatian kita bagaimana protokol kesehatan bisa dikembangkan untuk masing-masing klaster spesifik itu,"

5. Penyadaran Masyarakat

Sebab itu Wiku kembali menegaskan agar masyarakat tetap mendisiplinkan diri dalam hal penerapan protokol kesehatan yang telah diterapkan. Ascobat lantas memebri masukan bahwa penyadaran harus dilakukan dengan pendekatan loka wisdom atau budaya lokal. 

“Ini bersifat lokal spesifik, sehingga barangkali kita perlu menyampaikan bahwa ada prinsip-prinsip protokol kesehatan yang kita sudah tau kan masker, cuci tangan, jaga jarak, itu diterapkan dalam konteks budaya lokal, ” ucapnya.


Sumber: covid19.go.id, detikcim, sindonews


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30