Doni Monardo:'Obat COVID-19' Versi Hadi Pranoto Sangat Berbahaya

Doni Monardo:'Obat COVID-19' Versi Hadi Pranoto Sangat Berbahaya

Ahmad
2020-08-06 15:39:07
Doni Monardo:'Obat COVID-19' Versi Hadi Pranoto Sangat Berbahaya
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Foto: Instagram/bnpb_indonesia

Seorang yang mengaku telah membuat obat COVID-19 bernama Hadi Pranoto, membuat publik bertanya-tanya. Sebab, hingga kini virus yang berasal dari China tersebut belum ditemukan vaksinnya.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo angkat bicara soal klaim 'obat Corona' Hadi Pranoto yang disiarkan dalam YouTube Anji. Doni meminta masyarakat tak langsung percaya soal 'obat COVID-19' milik Hadi.

"Jadi kami satgas akan menerima masukan dari banyak pihak mereka-mereka yang menemukan obat tradisional, herbal atau jamu. Kami berikan apresiasi tapi tidak boleh mengklaim ini obat, karena sangat berbahaya ketika ada pihak-pihak tertentu apalagi publik figur memberi penjelasan bahwa ini obat, sampai hari ini belum ada obat COVID-19. Vaksinnya pun masih dalam proses," ucap Doni di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 6 Agustus 2020.

Baca Juga: Ciri Pertama Resesi, Jumlah PHK Semakin Banyak

"Kalau toh ini obat sudah benar, maka pengumuman resmi bukan dari orang per orang, tapi dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bapak Terawan, selain itu belum ada," kata Doni menambahkan.

Doni mengatakan ramuan herbal atau obat tradisional memang kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Namun, bila mengklaim hal tersebut adalah obat, Doni mengatakan perlu beberapa tahapan untuk benar-benar dinyatakan sebagai obat.

"Kalau jamu, kalau herbal, banyak warga kita sudah melakukannya dari zaman dulu. Termasuk 1918-1919 kita lihat datanya tadi, itu cara mengobati masyarakat dengan ramuan tradisional, tidak ada menyalahkan, tapi mengklaim obat tidak dibenarkan. Kalau obat itu harus melalui berbagai macam tahapan uji klinis dan ada izin BPOM dan kementerian kesehatan," ujarnya.

Akan tetapi, lanjut Doni, tak boleh ada yang mengklaim telah menemukan obat corona sebab akan sangat berbahaya bagi masyarakat apalagi bila yang menyampaikan ialah publik figur. Hingga kini, obat corona belum ditemukan. 

"Tidak boleh mengklaim ini (jamu dan herbal obat) karena sangat berbahaya ketika ada pihak-pihak tertentu apalagi publik figur memberi penjelasan bahwa ini obat, sampai hari ini belum ada obat COVID-19. Vaksinnya pun masih dalam proses," kata Doni Monardo.

Doni menambahkan, masyarakat pun jangan sampai terpengaruh apabila yang mengklaim telah menemukan obat corona. Bagaimanapun, sesuatu dikatakan sebagai obat apabila telah melalui serangkaian uji klinis dan izin dari Badan POM serta Kementerian Kesehatan. Selain itu, orang yang menyampaikan penemuan obat pun bukanlah perseorangan melainkan Menteri Kesehatan. 

Baca Juga: Jelang Hut RI, 17.845 Warga Diundang Virtual Hadiri Upacara HUT RI di Istana

"Kalau obat itu harus melalui berbagai macam tahapan uji klinis dan ada izin BPOM dan kementerian kesehatan," ucap dia. 

Sebelumnya, saat diwawancarai oleh Anji, Hadi Pranoto mengenalkan diri sebagai pakar mikrobiologi sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi COVID-19.

"Antibodi ini bisa menyembuhkan dan juga bisa mencegah. Berbeda dengan vaksin. Kalau vaksin itu kan disuntikkan dan kalau ini diminum," ujar Hadi Pranoto dalam video tersebut, Minggu 2 Agustus 2020.

Antibodi tersebut terbuat dari bahan herbal. Ada beberapa jenis kandungan yang terdapat di dalamnya yang diklaim bisa menyembuhkan pasien yang terinfeksi COVID-19. Semua bahannya bakunya pun berasal dari Indonesia.





Sumber: Detik, Kumparan, Bisnis.com


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30