Kasus pelecehan seksual bermodus riset kembali mencuat di kagat sosial media. Berbeda dengan kasus Gilang, kali ini pelakunya adalah seorang dosen alumnus UGM bernama Bambang Arianto yang sempat mengajar di salah satu kampus Islam swasta di Yogyakarta.
Kasus ini bikin geger setelah dua orang korban menceritakan kejadian pelecehan tersebut lewat media sosial Facaebook. Korban tersebut bernama akun Laeliya Almuhsin dan Deta Arta Sari. Lewat facebook keduanya menceritakan pengalaman akan perbuatan pelaku yang mengaku dosen dengan berkedok riset.
Baca juga: UGM Tindak Tegas Dosen Swinger
"Sedang viral berita fetish bungkus kain jarik. Seorang mahasiswa PTN yang mengaku sedang riset bungkus membungkus yang kemudian terindikasi fetish. Dia mendapatkan kepuasan seksual menyaksikan orang dibungkus jarik menyerupai pocong. Dan, banyak korbannya. Duh. Ini mengingatkan saya pada seorang kenalan di Facebook yang mengaku sedang riset sensitif. Dia alumni sebuah PTN dan dosen di sebuah universitas swasta Islam. Saya tidak pernah jumpa langsung, tetapi karena mutual friends cukup banyak, saya terima pertemanan di Facebook," tulis akun Facebook Laeliya Almuhsin pada Sabtu 31 juli 2020 lalu.
Korban pun akhirnya berkenalan dengan sang dosen dan kemudian berkomunikasi terkait riset yang tengah dilakukan. Namun setelah panjang percakapan korban pun mulai curiga dengan arah percakapan yang justru tidak sesuai dengan yang dibayangkan.
"Saya pikir awalnya yang dimaksud riset sensitif itu terkait perkara intoleransi atau radikalisme gitu. Soalnya dia ngajar di institusi Islam gitu. Ternyata tralala. Dia bilang pernah baca status saya terkait riset PSK anak. Dia ingin tahu. Memang betul saya pernah riset tentang para korban PSK anak atas kerjasama dengan sebuah lembaga internasional," lanjutnya.
Kecurigaan korban pun akhirnya menguat setelah sang dosen mulai bercerita tentang praktik swingernya. Korban pun mulai risih atas apa yang dilakukan sang dosen yang selalu menghubunginya untuk bercerita terkait perkembangan risetnya tersebut.
"Saya jadi curiga kalau dia cuma sedang mencari pendengar cerita pengalaman praktik swingernya. Dan, dia menikmati bercerita itu. Riset kok gitu. Saya justru risih. Mungkin tindakannya itu juga semacam fetish? Senang menceritakan kehidupan seksualnya pada orang lain. Atau entah apa namanya," tulisnya di akhir.
Kisah yang sama pun akhirnya naik ke permukaan sosial media. Kali ini akun bernama Illian Deta Arta Sari yang kisahnya begitu mirip dengan Laeliya. Deta dalam akaun Facebooknya bercerita bahwa dirinya pun pernah mengalami hal sama, ditelpon pelaku berulang kali dengan modus riset.
"Suatu hari pak dosen yang kerja di kampus islam yang juga influencer di twitter, tampak kalem dan alim ini japri aku. Awalnya nanya soal pengalaman-pengalamanku di ICW, kuliahku di luar negeri, tanya soal metodologi riset dan seputar akademis," kata Illian dalam status facebook-nya yang diakses Senin 3 Agustus 2020.
Illian merasa aneh. Pasalnya, ia tidak pernah berkomunikasi dengan BA. Namun, secara tiba-tiba pelaku mengontak dirinya untuk sebuah penelitian dengan menyinggung latar belakang Illian yang sempat menempuh pendidikan di luar negeri.
"Sungguh pendekatan akademis meski ada yang aneh. Dia tanya gimana kuliahku di Selandia Baru. Dia bilang japri aku karena baca soal postinganku suka meneliti. Kujawab dia salah, aku kerjaan utama adalah ibu rumah tangga dan enggak pernah posting penelitian, tapi posting kecantikan," ujar Illian.
Baca juga: Makna dan Arti Bendera Merah Putih Bagi Bangsa Indonesia
"Berikutnya aku gak dijapri-japri lagi. Eh jebulnyaaaaaaa semalam aku baru tau Pak dosen ini menjapri ke sana sini. Beberapa mengaku pernah dihubungi dengan modus penelitian swinger ini oleh si dosen ini," pungkasnya.
Sumber: Kumparan