Cukang Taneuh merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat. Objek wisata yang terkenal dengan panorama asri nan eksotis menyimpam sejumlah fakta-fakta menarik membuat kamu pengeng langsung berkunjung.
Diketahui, Cukang Taneuh yang berasal dari bahasa Sunda ini memiliki arti jembatan tanah. Jembatan yang dimaksud oleh warga adalah jembatan yang ada di atas sungai yang dilalui oleh para pengunjung. Jembatan tersebut memang sebelumnya telah difungsikan oleh warga untuk menyeberang.
Nah, bagi kamu yang ingin tahu fakta-fakta menarik lainnya dari objek wisata alam Cukang Taneuh, langsung saja simak berikut ini:
Baca Juga:
Kisah Misteri Kuda Sembrani yang Selalu Setubuhi Kuda Betina Milik Manusia di Pangandaran
1. Hujan Abadi
Objek wisata ini terdapat juga satu yang sangat menarik dilihat dan dinikmati yakni, keberadaan 'hujan abadi'. Keberadaan dari hujan abadi ini membuat Cukang Taneuh menjadi eksotis dan juga menjadi daya tarik sendiri.
Hujan abadi merupakan julukan yang diberikan oleh para warga sekitar. Julukan ini diberikan karena ada tetesan air deras yang menembus celah-celah atap tebing dan merembes ke bawah seperti tetesan air hujan yang tidak pernah habis.
Hal itu karena di atas tebing terdapat aliran air kecil-kecil dari jalur mata air kecil yang menembus ke bawah ngarai. Sehingga, dari situ timbul efek hujan dari ribuan tetesan air yang berjatuhan.
2. Miniatur Grand Canyon Amerika
Cukang Taneuh Pangandaran juga sering kali disebut sebagai miniatur Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat. Sebab, tempat wisata ini memiliki suasana eksotis yang hampir sama. Seperti misalnya sungai berukuran besar yang memiliki air yang jernih serta pepohonan rimbun yang terjaga.
Tak hanya itu, Cukang Taneuh Pangandaran juga memiliki deretan tebing karst yang unik. Oleh karena itu, tak heran jika Green Canyon Pangandaran disebut sebagai miniatur Grand Canyon Amerika.
3. Dulunya Terkenal Angker
Di balik ramainya pengunjung, tempat wisata ini justru memiliki cerita tersendiri. Dahulu, Cukang Taneuh Pangandaran dikenal warga sebagai tempat angker dan diselimuti banyak mitos. Bahkan, warga tak ada yang berani masuk ke area Cukang Taneuh.
Padahal keangkeran Cukang Taneuh muncul karena warga tak ada yang berani masuk, sehingga tempat ini tampak menakutkan. Namun, karena mulai banyak pemburu ular dan biawak yang masuk ke Cukang Taneuh, akhirnya mitos tersebut perlahan luntur.
4. Diberi Nama Green Canyon oleh Warga Turis asal Swiss
Menurut penuturan warga, pada tahun 1993 turis asal Swiss berkunjung ke wisata Cukang Taneuh, saat itu wisata alam ini belum begitu terkenal.
Atas kunjungannya, turis itu memberi julukan berbahasa Perancis yakni, Green Canyon.
5. Diapit Dua Bukit dan Pepohonan yang Rimbun
Cukang Taneuh atau Green Canyon diapit dua bukit dan pepohonan yang rimbun, menjadikan Green Canyon Pangandaran menjadi tempat wisata dengan pemandangan yang elok.
Selain itu, Green Canyon Pangandaran juga menyuguhkan keindahan di sekitar aliran sungai hijau toska yang melintas di sepanjang gua yang penuh stalaktit dan stalakmit eksotis.
Suasana sepi yang diselingi oleh kicauan burung dan gemeresik daun-daun pepohonan rimbun menciptakan suasana harmonis hutan alami dengan udara yang segar.
6. Tepat untuk Melakukan Body Rafting
Selain menyuguhkan keindahan di sekitar aliran sungai hijau toska yang melintas di sepanjang gua yang penuh stalaktit dan stalakmit eksotis, Green Canyon ini juga cocok menjadikannya tujuan tepat untuk melakukan body rafting menyusuri jeram-jeram di antara tebing tinggi dan pepohonan yang rimbun.
Baca Juga:
Kisah Mistis Hantu Cik Pit yang Melegenda di Majalengka, Begini Wujud dan Sejarahnya
Cerita Misteri! 5 Tempat di Indonesia ini Dijuluki Kampung Setan
7. Biaya dan Fasilitas
Di daerah wisata ini sangat cocok jika pengunjung datang berkelompok, karena hitungan untuk transportasi dan aktivtas kebanyakan dihitung secara kelompok. Tiket retribusi per perahu sebesar Rp 150.000, kemudian peralatan untuk aktivitas rata-rata diharga Rp 225.000 perpaket untuk 5 orang.
Untuk fasilitas, kawasan ini berjarang cukup jauh dari pangandaran yang lebih ramai. Sehingga setelah lelah beraktivitas pengunjung dapat memilih tempat berisitirahat di rumah warga atau menyewa satu villa atau bungalow di Batu karang dengan jarak 15 menit. Tetapi fasilitas seperti musala dan kamar mandi tetap tersedia.
Menuju lokasi ini pengunjung tidak perlu khawatir jika membawa kendaraan pribadi. Karena tersedia lahan parkir yang cukup luas bahkan untuk menampung bus besar sekalipun. Ketika merasa lapar cukup banyak restoran sepanjang jalan yang menawarkan makanan berat atau ringan.
Sumber: javatravel.net & tribunnews.com