Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Isdianto baru saja dilantik di Jakarta oleh Presiden Joko Widodo. Mengejutkannya, pasca elantikan tersebut Isdianto dinyatakan terinfeksi virus coroan setibanya di Kepri.
Cecep Yudiana selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menjelaskan kornologi terinfeksinya Isdianto. Menurutnya besar kemungkinan Idianto terpapar virus corona saat berada di Jakarta. Cecep berspekulias penularan bisa terjadi diantara ajudan gubernur.
Baca juga: Cara Daftar Ulang Tes SKP CPNS 2019, Wajib!
Asumsi tersebut berdasarkan kronologi perjalanan gubernur saat di Jakarta yang dikawal oleh para ajudan. Diketehui Isdianto bersama ajudannya sempat berkumpul-kumpul bersama sejumlah orang lainnya. Mereka diketahui makan bersama di suatu tempat dan dari situ ada kemungkinan penularan virus terjadi.
”Benar (Gubernur Kepri positif Corona). Penelusuran sementara bahwa ini terjadi penularan di antara ajudan di Jakarta,” jelas Cecep seperti, Sabtu 1 Agustus 2020.Pengakuan mereka, mereka berkumpul, apalagi saat makan bersama. Saat makan malam, mungkin di mana, di satu tempat. Mereka selalu bersama.”
Kemungkinan lain yang diungka Cecep adalah saat penjemputan gubernur di bandara. Kerumunan yang menyambut gubernur bisa juga menjadi indikasi terpaparnya Isdianto oleh virus corona.
”Kemudian waktu pulang, mungkin di antara mereka ada yag terindikasi positif, di bandara terjadi kerumunan masa menjemput Pak Gubernur,” beber Cecep. “Karena para ajudan di dekat Pak Gubernur, berupaya meregangkan jarak, sentuhan mungkin ada antara ajudan dengan gubernur.”
Baca juga: Kronologi Mati Lampu di Sebagian Jawa Tengah
Situasi penyambutan Isdianto sendiri di bandara disebutkan begitu padat oleh massa dan sejumlah tamu. Menurut Cecep, bahkan terjadi beberapa sentuhan karena euforia usai pelantikan.
”Kalau di bandara ada penjemputan sekitar 100 (orang), ada. Kita kan sebenarnya terapkan physical distancing,” jelas Cecep. “Namun spontanitas rasa gembira kadang tidak mampu dibendung. Lupa dengan kewajiban, kira-kira seperti itu. Jabat tangan berjalan jadinya, harusnya kan tidak dilakukan.”
Sumber: Kompas.com